Rabu, 17 November 2010

PEMBELANJAAN BAB 8

BAB 8
PEMBELANJAAN

A. GAMBARAN UMUM PEMBELANJAAN
1. Arti Pembelanjaan dan Fungsi Manajer
Pembelanjaan adalah suatu usaha menyangkut bagaimana perusahaan harus mengorganisir untuk mendapatkan dana, bagaimana menggunakan dana, dan bagaimana laba perusahaan akan didistribusikan.
Di dalam perusahaan harus dipelihara adanya keseimbangan keuangan yang menguntungkan untuk mendukung perkembangannya. Keseimbangan terbagi menjadi dua, yaitu Keseimbangan Kuantitatif adalah keseimbangan nilai rupiah antara kekayaan dengan utang dan modal yang memerlukan persyaratan tertentu. Keseimbangan Kualitatif adalah keseimbangan antara elemen kekayaan dengan elemen utang dan modal perusahaan. Elemen dan besarnya kekayaan perusahaan akan menentukan susunan elemen dan besarnya pasiva.
B. PENGGUNAAN DANA

1. Gambaran Umum
Metode penggolongan dana dibagi menjadi dua, yaitu penggunaan jangka pendek dan jangka panjang. Penggunaan jangka pendek dapat ditunjukkan sebagai aktiva lancar. Sedangkan aktiva tetap adalah invesatasi jangka panjang yang meliputi elemen yang tidak dapat ditukarkan dalam bentuk kas.
2. Penggunaan Dana Jangka Pendek.
1. Kas
Sejumlah dana yang ada dalam perusahaan yang diwujudkan dalam bentuk kas,terutama untuk membayar gaji dan rekening lainnya. Prinsip Pengelolaan kas yang harus dipegang manajer adalah meminimumkan jumlah kas yang diperlukan perusahaan, dan memaksimumkan jumlah dana untuk investasi yang dapat menghasilkan bunga.


• Aliran Kas
Pada mulanya ka situ ditimbulkan oleh adanya penjualan. Sebagian dari aliran kas keluar terjadi dalam proses produksi dan terdiri atas pembayaran bahan,tenaga kerja,serta biaya tidak langsung.
• Anggaran Kas
Tanggung jawab manajer dalam pengelolaan aliran kas perusahaan meliputi:
a. Membuat kepastian bahwa kas selalu tersedia bila diperlukan
b. Memanfaatkan kas untuk memaksimumkan pendapatan bunga.

2. Surat-surat Berharga
Salah satu jenis surat berharga yang banyak beredar di Indonesia adalah sertifikat deposito (certificates of deposit). Sertifikat deposito merupakan tanda bukti kewajiban membayar yang dikeluarkan oleh bank komersial.

3. Piutang
Bagi perusahaan piutang ini sering terjadi adanya penjualan kredit kepada pembeli yang jumlahnya dapat mencapai 20% dari seluruh aktiva. Semakin besar jumlah penjualan kredit, semakin besar pula perhatian yang harus diberikan manajer untuk mengelolanya.Penjualan kredit ini hanya beberapa minggu saja.

4. Persediaan
Bagi perusahaan yang mempelihara sejumlah persediaan barang untuk memenuhi permintaan pembeli secara cepat, harus mempunyai sejumlah investasi disitu .

3. Penggunaan Dana Jangka Panjang
Untuk perusahaan manufaktur,sebagian besar investasi pada umumnya merupakan aktiva tetap. Aktiva tetap tersebut dapat berupa tanah, bangunan, dan peralatan.
a. Tanah yang dimiliki oleh perusahaan merupakan aktiva tetap dengan jangka waktu yang tidak terbatas.
b. Bangunan yang dimiliki oleh perusahaan harus ditentukan umurnya. Kemudian perusahaan harus menyisihkan sejumlah dana setiap tahun dari penghasilannya.
c. Peralatan yang dimiliki perusahaan berupa mesin, alat angkut dalam pabrik, dan peralatan lain yang dipakai dalam produksi. Peralatan tersebut juga perlu disusutkan karena daya gunanya semakin lama semakin berkurang.

4. Analisis Investasi Aktiva Tetap
Terdapat tiga metode analisis investasi, yaitu :
a. Metode net present value (NPV)
b. Metode internal rate of return (IRR)
c. Metode pay off period (POP)
NPV dan IRR mengukur IRR dari aspek penggunaan uang. Sedangkan POP mengukur efisiensi dari aspek waktu. Metode NPV dan IRR dalam penerapannya dipakai konsep time value of money. Masalah time value of money dipengaruhi oleh 3 faktor, yaitu :
a. Nilai uang pada saat ini (present value)
b. Nilai uang yang akan datang
c. Tingkat Bunga (tingkat rate of return)
C. SUMBER DANA

1. Macam-macam Sumber Dana
Ditinjau dari asalnya, sumber dana perusahaan dapat dibagi menjadi 2 golongan, yaitu :
a. Pembelanjaan Intern (belanja dari dlam perusahaan) yang meliputi :
 Penggunaan laba perusahaan
Penggunaan cadangan
Penggunaan laba yang tidak dibagi/ditahan
b. Pembelanjaan Ekstern (belanja dari luar perusahaan) yang meliputi :
Dana dari pemilik/peserta,yang biasanya diwujudkan dalam bentuk saham, dan pembelanjaannya disebut pembelanjaan sendiri.
Dana dari utang/pinjaman yang berupa utang jangka pendek dan utang jangka panjang. Pembelanjaanya disebut pembelanjaan asing.

2. Pemilihan Sumber Dana
Beberapa alternative yang dapat dipilih adalah :
1) Menggunakan dana intern saja
2) Menggunakan dana ekstern dengan menjual saham
3) Menggunakan dana ekstern dengan mencari pinjaman/kredit
4) Menggunakan dana ekstern dengan menjual saham dan mencari pinjaman
5) Menggunakan dana intern dan ekstern

3. Sumber Dana Intern
Cara yang paling mudah untuk memenuhi kebutuhan dana perusahaan adalah dengan cara mengambil dana yang sudah tersedia. Tapi dana intern ini selalu terbatas. Apabila perusahaan mengalami hal seperti itu pemecahannya dapat dilakukan dengan menggunakan prinsip opportunity cost, yaitu dengan memberikan beban bunga pas asana milik sendiri yang dipaki sendiri.

4. Sumber Dana Ekstern
Sumber dana ekstern dapat berasal dari modal sendiri dan kredit. Kredit dibagi menjadi 2 golongan, yaitu kredit jangka pendek dan kredit jangka panjang.
Kredit Jangka Pendek adalah kredit yang jangka waktunya tidak lebih dari 1 tahun. Yang termasuk kredit jangka pendek yaitu :
Kredit Rekening Koran
Kredit Belening
Kredit Wesel
Kredit Penjual
Kredit Pembeli
Aksep
Kredit Jangka Panjang adalah kredit yang jangka waktunya lebih dari 1 tahun.
Yang termasuk kredit jangka panjang yaitu :
Hipotik
Obligasi
Kredit Bank
Kredit dari Negara lain

5. Optimisasi Modal
Untuk menentukan apakah sebaiknya mengambil kredit jangka pendek atau jamgka panjang, perusahaan harus memperhatikan factor-faktor berikut :
Bunga kredit jangka pendek
Bunga kredit jangka panjang
Bunga simpanan bank
Jangka waktu pemakaian modal
Jangka kritis.
Untuk menentukan jangka kritis, digunakan rumus :
X = Kpj – Bs / Kpd – Bs x 306 hari atau 12 bulan

6. Kredit Lembaga Keuangan
Hal ini harus dibuktikan sengan suatu studi kelayakan (feasibility study) dan syarat lain yang disebut 4C, yaitu :
1) Capital atau modal
Merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi oleh perusahaan
2) Capability
Merupakan kemampuan perusahaan untuk mengangsur atau mengembalikan pinjaman dan bayar bunga.
3) Collateral
Merupakan syarat dimana setiap kredit yang diterima perusahaan harus dijamin dengan harta tetap sekurang-kurangnya bernilai 150% dari jumlah kredit.
4) Character
Dimaksudkan sebagai sifat dari pimpinan perusahaan karena diolah yang bertanggung jawab terhadap pengembalian kredit.

7. Kredit Kelayakan
Kepres No. 14 A dikeluarkan oleh pemerintah dengan tujuan membantu pengusaha golongan ekonomi lemah. Kredit kelayakan diberikan kepada mereka dengan dasar Kepres tersebut. Besarnya kredit sangat terbatas, yaitu 30% dari kontrak kerja .

8. Likuiditas dan Solvabilitas
1. Likuiditas
Merupakan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansialnya setiap saat. Kewajiban yang harus dipenuhi oleh perusahaan ada 2 macam, yaitu :
a. Likuiditas badan usaha yaitu mampu membayar utang-utangnya pada setiap saat ditagih.
b. Likuiditas Perusahaan yaitu mampu membiayai operasi perusahaan sehari-hari.
Untuk menentukan likuiditas,digunakan 2 rumus berikut:
• Current Ratio = Aktiva Lancar / Utang Lancar
• Quick Ratio = Aktiva lancar – Persediaan / Utang lancar
Yang termasuk aktiva lancar yaitu kas, bank, surat berharga, piutang, persediaan barang.

2. Solvabilitas
Merupakan kemampuan perusahaan untuk membayar semua utangnya pada saat perusahaan dilikuiditas/dibubarkan. Untuk menentukan solvabilitas, digunakan rumus :
Solvabilitas = Total Aktiva / Total Utang

3. Rentabilitas
Merupakan kemampuan menghasilkan laba dari sejumlah dana yang dipakai untuk menghasilkan laba tersebut. Rentabilitas ini ini dapat dipakai sebagai alat ukur untuk mengambu\il keputusan tentang masalah financial leverage, yaitu masalah apakah di dalam memenuhi kebutuhan dana perusahaan akan menggunakan modal asing (kredit) ataukah modal sendiri. Ada dua macam rentabilitas, yaitu :

1) Rentabilitas Ekonomis
Rentabilitas Ekonomis merupakan kemampuan untuk menghasilkan laba dari keseluruhan modal, baik modal asing maupun modal sendiri, yang digunakan untuk menghasilkan laba tersebut. Untuk mencari rentabilitas ekonomis, digunakan rumus :
RE = Lk / MA + MS x 100%
Ket :
RE = Rentabilitas Ekonomis
Lk = Laba kotor
MA = Modal Asing
MS = Modal Sendiri

2) Rentabilitas Modal Sendiri
Rentabilitas Modal Sendiri merupakan kemampuan untuk menghasilkan laba dari sejumlah modal sendiri yang digunakan untuk menghasilkan laba tersebut. Rentabilitas Modal Sendiri dicari dengan menggunakan rumus :
RMS = Lb / MS x 100%
Ket :
RMS = Rentabilitas Modal Sendiri
Lb = Laba bersih (sesudah bunga dan pajak)
MS = Mosal Sendiri (modal saham)
D. PASAR SURAT-SURAT BERHARGA DAN PASAR MODAL

1. Saham
Saham perusahaan dapat dibedakan menjadi 2 golongan, yaitu :
a. Saham Biasa (Common Stock)
Saham biasa merupakan bentuk pemilikan tanah tanpa hak istimewa. Artinya, para pemilik akan memperoleh pembagian keuntungan (dalam bentuk dividen) hanya apabila perusahaan memperoleh laba.
b. Saham Preferen (Preferred Stock)
Saham Preferen atau saham dengan preferensi ini merupakan bentuk pemilikandengan hak istimewa. Hak-hak istimewa yang ada pada pemegang sahan preferen adalah :
a. Pembagian dividen yang didahulukan
b. Pembagian dividen kumulatif
c. Pembagian kekayaan yang didahulukan

2. Obligasi
Secara formal obligasi merupakan surat perjanjian utang yang sengaja dikeluarkan oleh perusahaan sebagai salah satu sumber dana ekstern. Sifat-sifat dari obligasi adalah :
• Dapat diperjual-belikan
• Terdapat kewajiban untuk mengembalikan pokok pinjamannya
• Terdapat kewajiban untuk membayar bunga
• Terdapat jangka waktu yang pasti.

Jenis-jenis Obligasi
a. Sesuai dengan pihak yang mengeluarkan :
Obligasi umum, yaitu obligasi yang dikeluarkan oleh pemerintah
Obligasi Perusahaan, yaitu obligasi yang dikeluarkan oleh perusahaan umum, perusahaan, jawatan, dan perseroan terbatas.

b. Sesuai dengan karakter jaminan :
Obligasi tanpa jaminan, seperti income bond dan debenture bond.
Obligasi dengan jaminan
Jaminan yang dapat digunakan antara lain saham, piutang, rumah, tanah, mesin, dan sebagainya.

Selain jenis obligasi tersebut, masih ada lagi jenis yang lain, yaitu :
Coupon bond
Registered bond
Callabel bond
Convertible bond

3. Pasar Modal
Perusahaan yang menjual saham dan obligasi kepada masyarakat (going public), harus memenuhi beberapa perdyratan yang telah ditetapkan pemerintah. Salah satu syaratnya adalah perusahaan yang bersangkutan tidak boleh menjual surat berharga langsung kepada masyarakat, akan tetapi harus melalui lembaga perantara. Lembaga perantara yang ditunjuk adalah PT. Danareksa. PT. Danareksa bertugas mengedarkan dan memasarkan saham-saham dan obligasi yang dikeluarkan oleh perusahaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar