Selasa, 30 November 2010

TUGAS RESUME BAB 9 "PERSONALIA"

BAB 9
PERSONALIA

PEMANFAATAN SUMBER TENAGA KERJA DAN KOMPENSASI
 Pendahuluan
Agar tujuan sebuah organisasi dapat dicapai dengan baik maka diperlukan fungsi
fungsi. Pengertian dari fungsi adalah, tugas-tugas yang dapat segera dibedakan dengan tigas-tugas yang lain. Sebagai pelaksana fungsi-fungsi tersebut, diperlukan personalia-personalia, yang diberi wewenang, tanggung jawab dan pertanggungjawaban.
 Macam / Jenis Personalia
Sesuai dengan fungsinya, pada dasarnya, di dalam perusahaan terdapat dua macam
tenaga kerja, yakni :
1. Tenaga Eksekutif : mempunyai dua tugas pokok yaitu, mengambil berbagai keputusan dan melaksanakan fungsi organik manajemen.
2. Tenaga Operatif : tenaga terampil, yang menguasai bidang pekerjaannya.
Tenaga operatif ditinjau dari kemampuannya melaksanakan tugas dibagi menjadi 3 golongan yakni :
a. Tenaga terampil (skilled labor)
b. Tenaga setengah terampil (semi skilled labor)
c. Tenaga tidak terampil (unskilled labor)
 Sumber Tenaga Kerja
Tenaga kerja yang diinginkan oleh perusahaan dapat diperoleh dari berbagai sumber
berikut:
1. Dari dalam Perusahaan. Berasal dari promosi (kenaikan pangkat) atau transfer (pemindahan dari bagian lain) di dalam perusahaan.
2. Teman-teman Para Karyawan.
3. Lembaga Penempatan Tenaga Kerja. Hanya terdapat satu lemabaga yang diatur dan ditangani oleh Pemerintah, yaitu Kantor Penempatan Tenaga Kerja (KPT).
4. Lembaga Pendidikan.
5. Masyarakat Umum
 Seleksi Tenaga Kerja
Sebelum proses seleksi dilakukan ada dua masalah penting yang harus diatasi lebih
dulu, yaitu :
1. Penentuan Jenis (kualitas) Tenaga Kerja
Yang meliputi penentuan prasyarat yang harus dipenuhi antara lain :
a. Batas minimum-maksimum usia.
b. Pendididkan minimal yang dimiliki.
c. Pengalaman kerja yang telah diperoleh.
d. Bidang keahlian yang dimiliki.
e. Ketrampilan lain yang dimiliki.
f. Pengetahuan-pengetahuan lainnya.
g. Dan sebagainya.
2. Penentuan Jumlah Tenaga Kerja
Penentuan jumlah tenaga kerja ini, meliputi dua hal pokok yakni:
a) Analisa beban kerja yang meliputi : peramalan penjualan (sales forecast), penyusunan jadwal waktu kerja dan penentuan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan untuk membuat satu unit barang.
b) Analisa tenaga kerja untuk menghitung jumlah tenaga kerja yang sesungguhnya dapat tersedia pada satu periode tertentu.
3. Proses Seleksi
Pada umumnya tahap-tahap proses seleksi sebagai berikut:
a) Pengisian formulir atau penyortiran lamaran-lamaran yang masuk.
b) Wawancara pendahuluan.
c) Psycho-test.
Psycho-test meliputi 5 hal yaitu:
o Aptitude test – menguji sikap seseorang.
o Achievement test – menguji bakat seseorang.
o Interest test – menguji minat seseorang.
o Personality test – menguji kepribadian seseorang.
o IQ test – menguji kecakapan seseorang.
d) Wawancara lanjutan
e) Pengujian referensi
f) Pengujian kesehatan
g) Masa orientasi
 Pengembangan Karyawan
Para karyawan baru maupun yang sudah bekerja, masih perlu pula dikembangkan
lebih lanjut, di samping untuk lebih meningkatkan keterampilan kerja dengan harapan agar :
1. tingkat produktivitas bertambah
2. mengurangi tingkat kecelakaan
3. mengurangi besarnya scrap (kerusakan hasil)
4. meningkatkan gairah keja
Pada dasarnya, terdapat 2 metode pengembangan karyawan yakni :
1. Dilaksanakan di dalam dan oleh perusahaan sendiri (on the job training).
2. Dilaksanakan di luar perusahaan dan ileh lembaga lain (off the job training).
 Kompensasi
Kompensasi adalah imbalan jasa yang diberikan secara teratur dan dalam jumlah
tertentu oleh perusahaan kepada para karyawan atas kontribusi tenaganya yang telah diberikannya untuk mencapai tujuan perusahaan. Kompensasi ini dapat berupa upah dan gaji.
Dalam masalah pengupahan ini, terdapat 3 macam teori upah ekonomi yakni :
2. Teori pasar
Tingkat upah yang diterima ditentukan oleh kekuatan penawaran dan permintaan tenaga kerja.
3. Teori standard hidup
Teori ini menyatakan bahwa upah harus dapat memberikan jaminan kepada buruh untuk menikmati hidup dengan layak.
4. Teori kemampuan untuk membayar
Di sini, besar kecilnya upah dipengaruhi oleh laba yang diterima oleh perusahaan. Apabila perusahaan memperoleh laba besar, maka karyawan harus menerima tambahan upah dari keuntungan tersebut.
 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat Upah
Besar kecilnya tingkat upah bagi buruh, dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain:
1. Pasar tenaga kerja.
2. Tingkat upah yang berlaku di daerah yang bersangkutan.
3. Tingkat keahlian yang diperlukan.
4. Situasi laba perusahaan.
5. Peraturan Pemerintah.
 Metode Pengupahan
Berikut ini adalah metode-metode yang bisa dilakukan oleh perusahaan.
1. Upah langsung ( straight salary )
Merupakan bentuk upah paling sederhana, diwujudkan dalam sejumlah uang yang dibayarkan atas dasar satuan waktu tertentu. Metode ini tidak termasuk upah lembur.
2. Gaji ( wage )
Dasar pembayaran metode upah ini adalah lama waktu mengerjakan suatu pekerjaan, atau dihitung menurut tingkat upah per jam, tanpa memperhatikan kualitas dan kuantitas produk yang dihasilkan.
3. Upah satuan ( piece work )
Pada metode ini upah yang dibayarkan kepada para karyawan menurut jumlah produk yang dihasilkan.
4. Komisi
Merupakan sejumlah uang yanf dibayarkan ( biasanya didasarkan atas presentase dan harga jual ) untuk setiap unit barang yang terjual, dan bukannya unit yang dapat diproduksi.
5. Premi shift kerja ( shift premium )
Merupakan upah yang diberikan kepada para karyawan karena bekerja di luar jam kerja normal, misalnya sore atau malam hari.
6. Tunjangan tambahan ( fringe benefit )
Tunjangan tambahan di luar upah seperti : asuransi-asuransi kesehatan, jiwa, kecelakaan, tunjangan hari raya, hari libur, cuti, pesangon, pakaian dinas, perumahan, kendaraan, jemputan dan pensiun.

 Upah Insentif
Intensif menunjukkan suatu arti tentang dorongan kerja yang efektif dari karyawan.
Maksud dari upah intensif adalah untuk mendorong karyawan agar bekerja dengan lebih produktif.
Karakteristik pokok dari upah insentif yang baik adalah :
1. Harus menunjukkan penghargaan kepada karyawan atas produktivitas mereka.
2. Harus dapat dipakai untuk mencapai tujuan produktif per karyawan secara layak.
3. Tambahan upah yang diperoleh karyawan harus paling sedikit diseimbangkan dengan biaya produksi terendah.
Macam-macam Bentuk Upah Intensif
1. Full Participation Plan
Full Participation Plan merupakan upah intensif bagi karyawan pabrik dimana kegiatan ekstra pada tugas mereka, dapat menghasilakn produksi tambahan.
Setiap kenaikan 1 % outpit melebihi standard (100%), karyawan tersebut, akan menerima tambahan penghasilan sebesar kenaikan itu (1 %). Oleh karena itu upah intensif semacam ini, disebut juga 1 for 1 plan.
2. Group Intensif Plan
Intensif ini diberikan kepada sekelompok karyawan, bila mereka terbukti dapat
menunjukkan hasil yang menguntungkan, seperti:
a) Peningkatan produktivitas
b) Penurunan biaya tenaga kerja per unit
c) Perbaikan kualitas produk
d) Pengurangan tingkat kerusakan produk yang dihasilkan

HUBUNGAN PERBURUHAN
 Hubungan Perburuhan Pancasila
Dalam hubungan perburuhan Pancasila ini, buruh/karyawan harus diperlakukan
sebagai manusia utuhnya, artinya karyawan tidak boleh diperlakukan sewenang-wenang. Di sampng itu, hubungan perburuhan Pancasila ini menghendaki pula agar setiap persoalan yang terjadi antar buruh dan manajemen diselesaikan dengan musyawarah dan mufakat .
Bila terjadi adanya ketidak-sepakatan antara buruh dan manajemen buruh
mempunyai senjata yang dapat digunakan untuk menekan pembicaraan antar mereka yaitu:
1. Boikot
2. Pemogokan
3. Penghasutan
4. Memperlambat kerja
 Perjanjian Kerja Bersama (PKB)
Isi perjanjian ini meliputi hak-hak dan kewajiban buruh maupun pengusaha.
Hak-hak Buruh
Materi-materi buruh, yang dapat dicantumkan ke dalam perjanjian kerja bersama
antara lain :
1. Besarnya gaji/upah minimal yang harus diterima buruh beserta kenaikannya.
2. Tunjangan-tunjangan yang harus diterima
3. Hak untuk mendapat santunan kecelakaan di tempat kerja
4. Hak untuk mendapatkan promosi dengan sistem penilaian yang adil
5. Hak untuk meningkatkan ketrampilan dan pengetahuan melalui program training yang diberikan oleh perusahaan
6. Mendapatkan pesangon bila ia dipecat atau keluar atas kemauan sendiri
7. Besarnya pesangon
Kewajiban Buruh
1. Datang bekerja tepat pada waktunya
2. Menjaga ketertiban dan suasana kerja serasi
3. Berusaha meningkatkan produktivitas
4. Mengikuti peraturan yang ditetapkan oleh perusahaan , mematuhi tata waktu kerja
5. Berusaha untuk selalu dapat melakukan penghematan untuk dapat menekan biaya produksi
6. Menyumbangkan gagasan –gagasan yang bermanfaat untuk kelancaran jalannya usaha dan penekanan biaya produksi
7. Bekerja sesuai yang digambarkan dalam deskripsi jabatan
Hak Pengusaha
1. Hak untuk mengevaluasi kerja karyawan menurut tata cara yang telah disepakati
2. Hak menentukan/memilih/seseorang yang dianggap baik untuk menjadi pimpinan
3. Hak untuk menegur/mengarahkan, bial terdapat karyawan yang dipandang bertindak menyimpang sehingga merugikan perusahaan
4. Hak memberi promosi dan devisi kepada karyawan
5. Hak untuk memecat, sesuai dengan prosedur yang berlaku
Kewajiban Pengusaha
1. Memberikan semua hak karyawan yang telah disepakati bersama
2. Memperlakukan karyawan secara adil
3. Memberikan fasilitas-fasilitas kepada karyawan
 Macam- macam Perjanjian Kerja
1. Closed shop agreement
Perjanjian ini hanya berlaku bagi buruh/pekerja yang telah tergabung menjadi anggota serikat (persatuan).
2. Union shop agreement
Persetujuan ini mengharuskan para pekerja untuk menjadi anggota serikat sesudah mereka bekerja.
3. Open shop agreement
Persetujuan ini memberikan kebebasan anggota untuk menjadi atau tidak anggota serikat.
 Konflik dalam Hubungan Kerja
Konflik biasanya terjadi apabila kepentingan kedua belah pihak, antara pihak buruh
dan pengusaha, terganggu.
Penyelesaian konflik ini dapat dilakukan dalam beberapa tahap berikut :
1. Diselesaikan oleh mandor sebagai wakil perusahaan bersama dengan wakil buruh
2. Bila mengalami kemacetan, diselesaikan antara kepala bagian dengan wakil buruh
3. Bila masih mengalami kemacetan, diselesaikan antara manajer dan wakil buruh
4. Bila belum juga terselesaikan, masalah tersebut dibawa ke perundingan antara wakil perusahaan dan eakil buruh dengan perantara Panitia Penyelesaian Perselisihan Perburuhan tingakt Daerah (P4D) atau tingkat Pusat (P4P)
5. Penyelesaian tahap terakhir dilakukan oleh Dewan Arbitrasi.
 Perantara dalam Pemecahan Konflik
1. Konsiliasi
2. Mediasi
3. Arbitrasi
Macam-macam Arbitrasi
1. Arbitrasi sukarela ( voluntary arbitration )
2. Arbitrasi paksaan ( compulsory arbitration )
3. Arbitrasi otomatis (automatic arbitration )
 Lembaga-lembaga BIPARTITE dan TRIPARTITE
Lembaga bipartite mendasarkan diri pada pengertian bahwa setiap masalah yang
timbul dari hubungan perburuhan merupakan tanggung jawab kedua belah pihak, buruh dan pengusaha.
Sedangkan lembaga tripartite mendasarkan pada pengertian bahwa setiap masalah
yang timbul merupakan tanggung jawab buruh, pengusaha dan masyarakat yang dalam hal ini diwakili pemerintah.
 Mencegah Konflik
1. Melaksanakan lembaga keluhan (grievance) dengan baik
2. Mengadakan survey gairah kerja (morale) secara rutin
3. Menyelenggarakan lembaga Bimbingan dan Penyuluhan (guidance & counseling)
4. Mengikut-sertakan buruh dalam pengambilan keputusan.

Senin, 22 November 2010

TUGAS PENG. BISNIS BAB 10

BAB 10 PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS (pengantar bisnis)
Pengertian Produksi adalah pengubahan bahan-bahan dari sumber-sumber menjadi hasil yang diindinkan oleh konsumen. Hasil itu dapat berupa barang ataupun jasa. Perusahaan bisnis adalah sebuah organisasi yang merubah keahlian dan material menjadi barang atau jasa untuk memuaskan para pembeli, serta diharapakan akan memperoleh laba untuk para pemilik. Produktifitas adalah sebuah konsep yang menggambarkan hubungan antara hasil (jumlah barang dan jasa yang diproduksi) dengan sumber(jumlah tenaga kerja, modal, tanah, energy dan sebagainya) yang dipakai untuk menghasilkan hasil tersebut. ProduksiTanggung jawab manajer produksi adalah membuat keputusan-keputusan penting untuk mengubah sumber menjadi hasil yang dapat dijual. Keputusan tersebut adalah:
1. Keputusan yang berhubungan dengan disain dari system produksi manufaktur.
2. Keputusan yang berhubungan dengan operasi dan pengendalian system tersebut baik dalam jangka panjang maupun dalam jangka pendek.
Sistem Produksi Manufaktur Beberapa keputusan untuk jangka panjang yang menentukan disain system produksi adalah tentang:
1. Disain produksi dari barang yang diproses
2. Pemilihan/penentuan peralatan dan prosesnya
3. Disain tugas
4. Lokasi dari fasilitas produksi
5. Layout dari fasilitas tersebut
Keputusan-keputusan yang komplek tersebut sangat berkaitan dengan proses pengolahan yang dapat dogolongkan menurut 3 macam cara yaitu:
1. Sifat Proses Produksi
2. Jangka Waktu Produksi
3. Sifat Produk
Penggunaan produksi standart ini memerlukan sejumlah modal yang besar untuk
1. Memelihara sejumlah persedian
2. Menyediakan fasilitas penyimpanan yang memadai
3. Menanggung resiko kemungkinan turunnya harga pasar, kebakaran, pencurian dan sebagainya.
4. Produksi pesanan
Produksi pemesanan ini muncul atau digunakan bilamana para pembeli menhendaki adanya spesifikasi tertentu dari produk yang diinginkan. KEGIATAN PRODUKSI Gambaran Sekilas Masalah-masalah yang dihadapi oleh manajer produksi adalah: # Perencanaan produksi # Organisasi produksi # Pengendalian produksi # Pemeliharaan peralatan # Pengawasan dan pemeriksaan kualitas Perencanaan produksi Perencaan produksi meliputi keputusan-keputusan yang menyangkut dan berkaitan dengan masalah-masalah pokok yang meliputi: # Jenis barang yang akan dibuat # Jumlah barang yang akan dibuat # Cara pembuatan Perencanaan jenis barang yang akan dibuat terdirei atas 4 tahap, yaitu: # Tahap pertama, penentuan disain awal yang berupa disain spesifikasi dan syarat-syarat yang harus dipenuhi. # Tahap kedua, penentuan disain barang yang tepat # Tahap ketiga, penentuan cara pembuatan yang berupa penentuan urutan proses produksi, tempat kerja dan peralatan yang dipakai. # Tahap keempat pembuatan, merupakan usaha memodifikasi tahap ketiga yang disesuaikan dengan laout, tuntunan kualitas dan mesin, peralatan yang tersedia. Organisasi Produksi Dalam pwruhaan manufaktur, tanggung jawab untuk memproduksi barang berada pada bagian produksi. Pengendalian ProduksiPengendalian produksi adalah serangkaian prosedur yang bertujuan mengkoordinir semua elemen proses produktif ke dalam satu aliran dimana aliran tersebut akan memberikan hasil dengan gangguan minimum ongkos terendah, dan kemungkinan waktu tercepat. Ada dua macam pengendalian produksi, yaitu: # Order control, digunakan oleh perusahaan manufaktur yang beroperasi hanya pada waktu menerima pesanan-pesanan dari pembelinya. # Flow control digunakan dalam pabrik-pabrik yang berproduksi untuk persediann dan dimaksudkan untuk mempercepat pengiriman barang jadi dari tempat persediaan dan dimaksudkan untuk mempercepat pengiriman barang jadi dari tempat persediaan begitu pesanan pembeli diterima. Tahap-tahap dalam Pengendalian Produksi Tahap-tahap atau fungsi dalam pengendalian produksi ada 4 yaitu: # Perencanaan # Routing # Scheduling # Dispatching Memuat beberapa hal tentang pembuatan barang seperti: Barang apa yang harus dibuat dan jumlahnya Disain, ukuran dan bahan yang akan dipakai Mesin dan perlatan yang harus dipakai Petugas yang harus mengerjakan Kapan harus dimulai dan selesai Kepada siapa barang tersebut dijual Analisis jaringan Kerja : Metode Jalur Kritis dan PERT Konsep dasar itu adalah, sebagai berikut:
1. Jaringan kerja (Network)
Merupakan astu seri aktivitas yang bersambung dalam menhasilkan barang dan jasa yang terarah kepada usaha pencapaian tujuan perusahaan.
1. Jalur Kritis (Ctitical Path)
Jalur kritis adalah jalur yang terpanjang dalam menyelesaikan satu rangkaian pekerjaan sampai selesai. Pada contoh dimuka terdapat 4 jalur untuk menyelesaikan pekerjaan sebagai berikut: a A – D – H memerlukan waktu selama 4 + 5 + 7 = 16 satuan waktu b B – F – H memerlukan waktu selama 2 + 2 + 7 = 12 satuan waktu c B – F – I memerlukan waktu selama 3 + 3 + 5 = 11 satuan waktu d C – G – I memerlukan waktu selama 6 + 8 + 5 = 19 satuan waktu Jalur kritis ini perlu mendapatkan perhatian serius mengingat beberapa hal berikut
1. Jalur kritis menyoroti aktivitas –aktivitas yang harus dilakukan dengan cepat, bila mana diinginkan waktu penyelesaian yang lebih pendek.
2. Setiap penundaan pada setiap aktivitas yang masuk dalam jalur kritis akan menyebabkan penundaan penyelesaian seluruh rangkaian pekerjaan.
3. Setiap perencanaan pendahuluan dan perbaikan sepanjang jalur kritis mungkin akan menyebabkan jalur lain menjadi kritis.
Aktivitas Semu (Dummy) Keterbatasan – keterbatasan Metode Jalur Kritis (MJK) Faktor-faktor penting yang membatasi penerapan metode jalur kritis adalah:
1. MJK mendasarkan diri pada asumsi bahwa penyelesaian aktivitas dapat diketahui dengan tepat pada setiap waktu.
2. MJK tidak memasukkan gagasan analisis statistic dalam menentukan perkiraan waktu.
3. MJK merupakan model perencanaan static dan bukunya alat control yang dinamik.
Program Evalution and Review Technique (PERT) Perubahan konsep MJK dengan memasukkan beberapa hal seperti:
1. Teori probabilitas yang berguna untuk memperhitungkan ketidakpastian masa yang akan datang.
2. Gagasan analisis untuk memperkirakan standart penyimpanan waktu penyelesaian keseluruhan pekerjaan.
3. Membuat model yang baru sebagai alat control yang dinamik: model tersebut terkenal dengan Program Evaluation and Riview Technique(PERT)
Di dalam PERT ini digunakan 3 macam perkiraan waktu yaitu:
• Waktu yang paling optimis merupakan kemungkinan waktu penyelesaian yang paling pendek, jikalau semua pekerjaan berjalan dengan lancer.
• Waktu yang paling pesimis merupakan kemungkinan waktu penyelesaian yang paling panjang, dengan memperhitungkan kemungkinan-kemungkinan penundaan.
• Waktu normal merupakan kemungkinan waktu penyelesaian sebagaimana biasa terjadi.
Dengan menggunakan ketiga jenis waktu tersebut dihitung waktu yang diharapkan (Wh) dengan rumus : Wh = Wo + 4 Wn + Wp

Pengendalian Persediaan Bahan Baku Persediaan dalam jumlah yang besar mengandung banyak resiko seperti:
1. Resiko hilang dan rusak
2. Biaya pemeliharaan dan pengawasan yang tinggi
3. Resiko using
4. Uang yang tertanam di persediaan terlalu besar
Jumlah pemesanaan yang ekonomis diperbaruhi oleh 4 faktor yaitu:
1. Jumlah kebutuhan bahan baku pertahun
2. Biaya pemesanan
3. Biaya penyimpanan
4. Harga bahan baku

Pemeliharaan Peralatan
Fungsi pemeliharaan dari perbaikan peralatan sangat penting, bilamana hal ini
diabaikan maka akibatnya perusahaan akan mengalami kerugian antara lain :
1. kerusakan peralatan yang sudah cukup parah sehingga menyebabkan biaya perbaikan menjadi mahal.
2. kerugian karena berhentinya sebagian atau keseluruhan kegiatan produksi
3. kerugian karena keterlambatan pengiriman barang kepada konsumen sehingga menyebabkan turunnya pendapatan perusahaan.
4. perusahaan terpaksa harus membayar claim karena penyerahan yang tidak tepat.
5. menimbulkan keengganan para pelanggan untuk kembali memesan ke perusahaan karena dianggap tidak menepati janji.
Pada umumnya, biaya pemeliharaan cenderung naik setiap tahun. Hal ini disebabkan
3 hal berikut :
Selalu terdapat kenaikan yang ajeg pada kecepatan pengoperasian peralatan, ketepatan toleransi dan spesifikasi produk yang dibuat.
Adanya kecenderungan untuk memasang alat kontrol otomatis dan alat-alat pembantu lainnya.
Peralatan baru biasanya lebih mahal karena adanya pengaruh perubahan harga dan perkembangan peralatan itu sendiri.
Organisasi Pemeliharaan Peralatan
Terdapat dua sistem untuk mengorganisasi pemeliharaan ini, yaitu :
a. Di desentralisir menurut pusat biaya atau departemen
Keuntungannya :
Tenaga mekanik akan mengerti betul penggunaan dan karakteristik alat-alat yang harus mereka pakai.
Mempermudah pimpinan mengarahkan orang-orang untuk mengerjakan pekerjaan-pekerjaan yang harus cepat selesai.
Kontrol pemeliharaan dapat lebih ditingkatkan.
Kelemahannya :
Fleksibilitas sangat rendah
Tedapatnya duplikasi tenaga kerja
b. Sentralisasi
Keuntungannya :
Tidak terdapat duplikasi alat-alat, tenaga kerja dan persediaan suku cadang.
Fleksibilitas yang tinggi.
Kelemahannya :
Memerlukan tenaga spesialisasi cukup banyak.
Memerlukan perencanaan, pengaturan jadwal waktu dan pembagian tugas yang efektif agar pemeliharaan lebih efisien.
Sulit untuk menetapkan pembagian tugas dengan baik.
Beban pekerjaan bagian pemeliharaan semakin berat.
Program pemeliharaan peralatan antara lain meliputi :
1. penyusunan perencanaan yang meliputi penentuan tugas-tugas yang akan dilakukan, prioritas dan tenaganya.
2. mengatur jadwal waktu dan beban pekerjaan sesuai dengan skala prioritasnya.
3. mengatur kartu perintah kerja dan kartu-kartu pemeliharaan setiap peralatan untuk mengawasi keajegan pemeliharaan dan suku cadang yang pernah diganti.
4. mengatur penggunaan suku cadang dengan memakai kartu kendali untuk mempermudah administrasi gudang.
5. mengatur program latihan dengan metode-metode yang mungkin dilaksanakan.
6. mengatur distribusi waktu kapan peralatan akan diperbaiki dengan memperhitungkan berbagai kemungkinan kerugian.
Pengawasan Kualitas dan Inspeksi
Terdapat 4 tahap dalam pengawasan kualitas yaitu :
1. penentuan kebijakan tentang penetapan kualitas sesuai dengan tuntutan pasar.
2. tahap penentuan disai tekhnis untuk mencapai target tuntutan pasar.
3. tahap pembuatan.
4. tahap penggunaan di lapangan.
Pengawasan Kualitas di dalam Produksi
Konsep probabilitas sangat memegang peranan pada tahap pengawasan kualitas ini dengan cara menetapkan perencanaan contoh (sampel) yang merupakan sarana untuk pengawasan kualitas barang-barang yang keluar, dan dengan menggunakan prosedur bagan pengawasan secara kontinyu akan dapat mendeteksi mesin dan proses yang tidak berjalan dengan semestinya.
Bagan Pengawasan (control chart)
Pada dasarnya, penyimpanan yang sering terjadi dalam proses industri, dibagi dalam 2 kategori :
1. penyimpangan-penyimpangan yang tidak dapat ditentukan.
2. penyimpangan-penyimpangan yang dapat ditentukan.
Pada umumnya disebabkan karena :
Perbedaan-perbedaan antara para pekerja
Perbedaan-perbedaan antara mesin-mesin
Perbedaan-perbedaan antara bahan baku (material)
Perbedaan karena interaksi antara dua atau ketiga faktor di atas.

LOKASI DAN LAYOUT PABRIK Faktor-faktor yang mempengaruhi penentuan lokasi pabrik Ada bebera[a factor yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan tempat untuk pabrik baru yaitu:
1. Dekat dengan pasar
2. Dekat dengan bahan baku
3. Ongkos transportasi
4. Penyediaan tenaga kerja
5. Penyediaan sumber tenaga/energy
6. Lingkungan sekitar
7. Iklim
Cara Penentuan Lokasi Pabrik
1. Cara Kualitatif
Cara yang paling sederhana yaitu cukup mengadakan penilaian kualitatif terhadap factor-faktor yang dianggap memegang peranan pada setiap alternative lokasi.
1. Cara Kuantitatif
Ada 2 cara yaitu:
1. Cara yang sederhana
Merupakan usaha mengkuantifikasi hasil analisis kualitatif yang telah dilakukan dengan cara memberikan nilai pada masing-masing criteria.
1. Cara yang komplek
Menggunakan rumus matematika dan menggunakan model tertentu. Layout fasilitas Produksi Merupakan pengaturan dan penempatan alat, tenaga kerja, dan kegiatan-kegiatan di dalam produksi. Tujuannya adalah:
1. Untuk meminimumkan biaya pengankutan dan penanganan
2. Untuk mempercepat dan melancarkan arus bahan-bahan
3. Untuk mendapatkan penggunaan ruang yang efisien baik bagi karyawan maupun untuk penyimpanan
4. Untuk melakukan pekerjaan yang efisien
5. Untuk memudahkan pengawasan pekerjakaan bagi mandor.
Layout dibedakan menjadi dua macam yaitu: 1) Process Layout Merupakan penyusunan fasilitas produksi dimana mesin-mesin yang mewmpunyai fungsi sama ditempatkan pada tempat yang tertentu. 2) Product Layout Merupakan pengaturan mesin-mesin dalam pabrik sesuai dengan arus proses produksiny. Penggunaan produck layout ini akan ekonomis apabila memenuhi syarat barikut: a Volume produkdi cukup sesuai dengan kapasitas penggunaan mesin dan peralatan yang dipasang. b Permintaan akan barang yang dihasilkan cukup stabil c Barang yang dihasilkan terstandardisir d Komponen-komponen dapat saling ditukarkan e Penyediaan material

tugas makalah peng. bisnis "perusahaan manufaktur"

PENDAHULUAN
Aneka Gas Industri didirikan sejak tahun 1916 pada saat koloni Belanda, mengalami perubahan status dan kepemilikan beberapa kali, mulai dari nasionalisme pemerintahan Indonesia di bawah departemen perindustrian dan energy (BAPPIT) dengan nama PT Aneka Gas Industri (Persero) yang pertama kali diperkenalkan pada tanggal 21 September 1971. Perubahan status kepemilikan dari pemerintah kepada investor asing pada tahun 1996, yang akhirnya pada tahun 2004 kepemilikannya berubah menjadi perusahaan swasta nasional, yang status kepemilikannya dimiliki oleh Aneka Mega Energi dan Rachmat Harsono.
Pengalaman yang panjang telah membuktikan kestabilan dan kematangan perusahaan dalam menghadapi perubahan, untuk beradaptasi dan menjadi lebih besar dan lebih baik dalam perkembangan ekonomi dan industry di Indonesia. Melalui pengalaman ini, Aneka Gas Industri yakin dapat mencapai visinya yaitu menjadi perusahaan yang terbaik di gas industry dengan jaringan yang terluas di Indonesia.
Aneka Gas Industri, yang memiliki pengalaman hampir 100 tahun lamanya di bidang gas industry, merupakan perusahaan swasta nasional dengan berbagai produk dan jasa pada bidang gas industry guna untuk memenuhi kebutuhan setiap pelanggan mulai dari medis, manufaktur, engineering, minyak dan gas, bahkan labotarium.
Aneka Gas Industri sebagai supplier gas medis untuk industry medis dan kesehatan terbesar sejak tahun 1945, dengan menyediakan gas oksigen, udara tekan, nitrous oksida, sulfur heksaflourida dan gas-gas medis lainnya. Aneka Gas Industri juga menyediakan sistem instalasi gas medis dan peralatan gas untuk rumah sakit.

PT. ANEKA GAS INDUSTRI









Proses Produksi:
Carbon Dioxide Plant (CO2)
Bahan Baku Utama:
Raw Gas
Jenis Produk:
Liquid Carbon Dioxide (LCO2)
Carbon Dioxide Gas
Dry Ice
Kapasitas Produksi:
5000 Kg/Jam















Sarana Distribusi

Truck : Mengangkut Gas dalam kemasan Cylinder atau PGS
Lorry Tank : Mengangkut gas dalam bentuk atau fasa Liquid
ISO Tank : Mengangkut gas dalam bentuk atau fasa Liquid
Styrofoam Box (For Dry Ice)
Kemasan  

Sifat Carbon Dioxide
Kimia : Gas yang tidak dapat terbakar
Warna : Tidak berwarna
Rasa : Rasa sedikit mengigit
Bau : Sedikit berbau tajam, agak pedas
Berat Molekul : 44.01
Tekanan kritis : 73.825 Bar
Temperatur kritis : 31.01⁰C
Titik triple : 56.6⁰C à 5.179 Bar
Gas Application













SISTEM INSTALASI GAS MEDIS DAN PERALATAN UNTUK RUMAH SAKIT
I. SISTIM PEMIPAAN SENTRAL GAS MEDIS
A. Mendukung penyediaan gas medis dengan lebih aman dan lebih terjamin.
Gas medis yang digunakan di rumah sakit adalah elemen pendukung kehidupan yang berpengaruh langsung dalam mempertahankan hidup pasien. Oleh karena itu, gas medis yang digunakan haruslah bersih, dan memiliki kemurnian tinggi dan tersedia pada tekanan yang stabil. Secara konvensional, silinder tekanan tinggi langsung dibawa ke dalam ruangan ICU atau ruang perawatan medis. Namun timbul masalah dari aspek keselamatan dan kesehatan. Bahaya seperti pergantian silinder, sifat gas yang mudah terbakar, manajemen kebersihan gas silinder itu sendiri, dan keharusan berhati-hati dalam menangani gas bertekanan tinggi.
Sistim instalasi gas medis telah dikembangkan untuk mengeliminasi kesulitan-kesulitan tersebut. Berikut beberapa kondisi yang harus dipenuhi dalam sistem ini, yaitu :
• Tidak memberikan gas jenis lain.
• Gangguan yang spontan tidak boleh terjadi dalam pengadaan gas.
• Gas dengan kemurnian tinggi harus diadakan dari outlet gas medis.
• Dibutuhkan tekanan gas yang stabil.
Sistem gas medis ini, telah lulus undang-undang dan standar tersebut juga telah lulus standar ketat perusahaan ini. Dan pasti “lebih aman dan lenih terjamin”.
2. PERALATAN PENGADAAN
A. Stasiun Pengadaan Gas Medis yang Berkualitas dan Terpercaya
Dalam hal penggunaan oksigen, nitrous oksida,dll. Dalam gas silinder bertekanan tinggi, silinder yang digunakan ad 2 bagian. Yang pertama digunakan untuk penyediaan gas, dan bagian kedua untuk cadangan. Medical air supply station menyediakan udara tekan bersih dengan tingkat kemurnian tinggi, dimana kotoran telah dikeluarkan. Pompa vakum untuk mempertahankan daya hisap yang tinggi. Selain itu, supply station dilengkapi dengan sistem monitor untuk mendapatkan kondisi operasional sehingga dapat menyediakan gas medis secara terus menerus, stabil, dan menyeluruh. Berikut macam-macam peralatan pengadaan :



berikut keterangannya :
1. HCM-G/ HCM-L MANIFOLD
2. Mth Manifold untuk gas dalam silinder. Apabila sisi servis kosong, gas akan mengalir secara otomatis dari sisi cadangan.
3. MT-5 Manifold ekonomis untuk gas dalam silinder.
4. Mah Manifold untuk gas dalam silinder. Change over dari satu sisi ke yang lain sepenuhnya otomatis dan tekanan pengadaan gas diindikasi secara digital.
5. LGR Header Manifold untuk kebutuhan darurat. Dipasang untuk kebutuhan pada saat kebutuhan darurat.
6. Compressed Air Supply Station. Terdiri dari oil-free compressor, aftercooler, receiver tank, medical pure pack. Medical Air Unit (kiri) teriri dari refrigerated dryer dan regulator yang berguna untuk Rumah Sakit kecil.
7. Medical Pure Pack, terdiri dari dessicant dryer dan filter dengan efisiensi tinggi. Memberikan udara kering dan bersih tanpa partikel, oli ataupun gas beracun.
8. Oil Sealed Vacuum Station, memberikan tingkat vakum yang tinggi dan paket unit mengombinasikan receiver, bacterial filter, untuk menghemat tempat dan tenaga kerja.
9. Water Sealed Vacuum Station, terdiri dari water sealed pumps, receiver, bacterial filter, dan control panel.
10. Shut Off Valve, pada saat darurat atau pemeliharaan, valve utama ditutup untuk menutup semua pemipaan dan section valve ditutup untuk menutup masing-masing lantai atau departemen. Tersedia juga valve yang dilengkapi dengan gauge.
11. Pipa Berwarna, pipa tembaga dilapisi warna untuk masing-masing gas.
3. PERALATAN OUTLET
A. Berbagai macam tipe outlet gas medis untuk aplikasi pada berbagai kondisi perawatan.
Outlet gas medis yang digunakan oleh staf medis seperti para dokter dan suster untuk perawatan medis harian harus di design sedemikian rupa agar mencegah adanya kesalahan penyambungan ke gas medis yang berbeda dan tidak seharusnya. Perusahaan ini mengembangkan sistem “pin guide” untuk mencegah kesalahn penyambunagn secara mekanis. Berikut macam-macam peralatan outlet, yaitu:

1. NSV Type Outlet, dimana gas mulai mengalir.
2. CPS Type Outlet, untuk memudahkan pemeliharaan.
3. Reel type outlet, dipasng pada langit-langit palsu.
4. Ceiling type outlet, dilengkapi dengan alat untuk menarik kembali retractor yang memberikan panjang yang dikehendaki.
5. Ceiling column, dilengkapi dengan outlet gas medis dan soket listrik.
6. Motor driven ceiling column, unit ini menggunakan tenaga motor dan diaturr dengan control switch.
7. Ceiling module, biasanya digunakan pada NICU dan ruang incubator.
8. Nitrogen console unit, digunakan sebagai sumber tenaga untuk menggerakan alat bedah di ruang OK.
9. Anesthetic gas scavenging, unit ini menghisap sisa gas anestesi melalui pipa scavenging.
4. SISTEM ALARM DAN PERALATAN PELENGKAP
A. Sistem alarm untuk monitor pengadaan gas medis yang stabil.
Untuk mempertahankan stabilitas penyediaan gas medis, diperlukan siatem monitor yang dapat melacak aliran gas kasat mata dari sumber penyediaan gas melalui sistem pemipaan sampai ke bagian yang menggunakn gas tersebut. Perusahaan ini telah menawarkan berbagai macam sistem monitor. Dengan sistem ini, turunya tekanan dan kerusakan pada sentral gas dapat diperoleh dengan pasti dengan menggunakan pelacakan audio visual. Peralatan pelengkap yang digunakan dengan cara menghubungkan outlet gas medis harus dapat memberikan akurasi tinggi untuk mengontrol aliran gas medis secara benar. Semua peralatan medis digunakan secara langsung pada pasien. Berikut macam-macam peralatan pelengkap, yaitu :



1. Medical gas main monitor untuk diruang monitor, model terbaru dengan display touch panel, dapat memonitor semua pengadaan dan kodisi distribusi sistem gas medis di rumah sakit.
2. Medical gas area monitor untuk nurse station, model terbaru dengan display digital untuk memoniror kondisi gas medis untuk area tertentu. (keterangan no 3 sama dengan ket no 2)
3. –
4. Medical gas alarm panel tipe 3 gas, panel alarm yang terintegrasi, terdiri dari kombinasi pressure gauge dan pressure sensors untuk memonitor kondisi pengadaan gas medis.
5. Medical gas alarm tipe 6 gas.
6. Mt-57 type alarm panel, digunakan untuk memonitor tekanan pada pipa sekaligus kondisi supply station dan memberikan signal audio visual apabila keadaan abnormal.
7. Wall suction unit model fa (kanan), botol dapat dilepaskan dengan mudah dengan tombol yang tersedia.
8. Wall suction unit model isu-918, botol dapat dilepaskan dengan mudah dengan cara melonggarakan penjepit.
9. Oxygen flowmeter dengan humidifier oxytune, disesuaikan dengan kebutuhan dan dapat juga digunakan dengan disposable humidifier.
10. Thoracic suction unit, memberikan daya hisap berkekuatan lemah untuk perawatan terus-menerus untuk pasien pasca operasi.
11. Kick suction unit digunakan untuk daya hisap yang membutuhkan kapasitas besar pada ruang OK dan ruang bersalin.
12. Twin otlet
13. Adapter.
5. BEDHEAD UNIT
A. Menciptakan ruang perawatan dengan banyak fungsi dan fasilitas yang baik.
Bedhead unit ini merupakan bedhead horizontal dengan menggabungkan berbagai macam fungsi yang dibuthkan oleh para dokter dan suster dalam melakukan diagnosa dan perawatan medis dan juga untuk penerangan dan komunikasi pasien.



6. OXYGEN CONSENTRATOR
A. Apakah yang dimaksud dengan Oxygen Concentrator ?
Oxygen concentrator adalah sebuah alat yang menyediakan oksegen dengan tingkat kemurnian tinggi dengan cara memisahkan gas-gas lain, seperti Nitrogen, dari udara dengan menggunakan adsorben. Berikut beberapa keunggulan Oxygen Concentrator adalah sebagai berikut :
• Hanya membutuhkan listrik.
• Berfungsi secara automatis dengan sistem control yang mudah digunakan.
• Tingkat ebisingan rendah.
• Tersimpan di dalam cabinet sehingga terlindung dari debu.
• Di desain sedemikian rupa sebagai paket dengan pemasangan yang mudah dan cepat.
• Beroperasi 24 jam melalui sistem pemipaan sentral.
• Tidak memerlukan banyak tabung dan mengurangi biaya logistic.
• Dapat melakukan pengirisan ke dalam tabung apabila ditambah dengan stasiun pengisian.

Rabu, 17 November 2010

PEMBELANJAAN BAB 8

BAB 8
PEMBELANJAAN

A. GAMBARAN UMUM PEMBELANJAAN
1. Arti Pembelanjaan dan Fungsi Manajer
Pembelanjaan adalah suatu usaha menyangkut bagaimana perusahaan harus mengorganisir untuk mendapatkan dana, bagaimana menggunakan dana, dan bagaimana laba perusahaan akan didistribusikan.
Di dalam perusahaan harus dipelihara adanya keseimbangan keuangan yang menguntungkan untuk mendukung perkembangannya. Keseimbangan terbagi menjadi dua, yaitu Keseimbangan Kuantitatif adalah keseimbangan nilai rupiah antara kekayaan dengan utang dan modal yang memerlukan persyaratan tertentu. Keseimbangan Kualitatif adalah keseimbangan antara elemen kekayaan dengan elemen utang dan modal perusahaan. Elemen dan besarnya kekayaan perusahaan akan menentukan susunan elemen dan besarnya pasiva.
B. PENGGUNAAN DANA

1. Gambaran Umum
Metode penggolongan dana dibagi menjadi dua, yaitu penggunaan jangka pendek dan jangka panjang. Penggunaan jangka pendek dapat ditunjukkan sebagai aktiva lancar. Sedangkan aktiva tetap adalah invesatasi jangka panjang yang meliputi elemen yang tidak dapat ditukarkan dalam bentuk kas.
2. Penggunaan Dana Jangka Pendek.
1. Kas
Sejumlah dana yang ada dalam perusahaan yang diwujudkan dalam bentuk kas,terutama untuk membayar gaji dan rekening lainnya. Prinsip Pengelolaan kas yang harus dipegang manajer adalah meminimumkan jumlah kas yang diperlukan perusahaan, dan memaksimumkan jumlah dana untuk investasi yang dapat menghasilkan bunga.


• Aliran Kas
Pada mulanya ka situ ditimbulkan oleh adanya penjualan. Sebagian dari aliran kas keluar terjadi dalam proses produksi dan terdiri atas pembayaran bahan,tenaga kerja,serta biaya tidak langsung.
• Anggaran Kas
Tanggung jawab manajer dalam pengelolaan aliran kas perusahaan meliputi:
a. Membuat kepastian bahwa kas selalu tersedia bila diperlukan
b. Memanfaatkan kas untuk memaksimumkan pendapatan bunga.

2. Surat-surat Berharga
Salah satu jenis surat berharga yang banyak beredar di Indonesia adalah sertifikat deposito (certificates of deposit). Sertifikat deposito merupakan tanda bukti kewajiban membayar yang dikeluarkan oleh bank komersial.

3. Piutang
Bagi perusahaan piutang ini sering terjadi adanya penjualan kredit kepada pembeli yang jumlahnya dapat mencapai 20% dari seluruh aktiva. Semakin besar jumlah penjualan kredit, semakin besar pula perhatian yang harus diberikan manajer untuk mengelolanya.Penjualan kredit ini hanya beberapa minggu saja.

4. Persediaan
Bagi perusahaan yang mempelihara sejumlah persediaan barang untuk memenuhi permintaan pembeli secara cepat, harus mempunyai sejumlah investasi disitu .

3. Penggunaan Dana Jangka Panjang
Untuk perusahaan manufaktur,sebagian besar investasi pada umumnya merupakan aktiva tetap. Aktiva tetap tersebut dapat berupa tanah, bangunan, dan peralatan.
a. Tanah yang dimiliki oleh perusahaan merupakan aktiva tetap dengan jangka waktu yang tidak terbatas.
b. Bangunan yang dimiliki oleh perusahaan harus ditentukan umurnya. Kemudian perusahaan harus menyisihkan sejumlah dana setiap tahun dari penghasilannya.
c. Peralatan yang dimiliki perusahaan berupa mesin, alat angkut dalam pabrik, dan peralatan lain yang dipakai dalam produksi. Peralatan tersebut juga perlu disusutkan karena daya gunanya semakin lama semakin berkurang.

4. Analisis Investasi Aktiva Tetap
Terdapat tiga metode analisis investasi, yaitu :
a. Metode net present value (NPV)
b. Metode internal rate of return (IRR)
c. Metode pay off period (POP)
NPV dan IRR mengukur IRR dari aspek penggunaan uang. Sedangkan POP mengukur efisiensi dari aspek waktu. Metode NPV dan IRR dalam penerapannya dipakai konsep time value of money. Masalah time value of money dipengaruhi oleh 3 faktor, yaitu :
a. Nilai uang pada saat ini (present value)
b. Nilai uang yang akan datang
c. Tingkat Bunga (tingkat rate of return)
C. SUMBER DANA

1. Macam-macam Sumber Dana
Ditinjau dari asalnya, sumber dana perusahaan dapat dibagi menjadi 2 golongan, yaitu :
a. Pembelanjaan Intern (belanja dari dlam perusahaan) yang meliputi :
 Penggunaan laba perusahaan
Penggunaan cadangan
Penggunaan laba yang tidak dibagi/ditahan
b. Pembelanjaan Ekstern (belanja dari luar perusahaan) yang meliputi :
Dana dari pemilik/peserta,yang biasanya diwujudkan dalam bentuk saham, dan pembelanjaannya disebut pembelanjaan sendiri.
Dana dari utang/pinjaman yang berupa utang jangka pendek dan utang jangka panjang. Pembelanjaanya disebut pembelanjaan asing.

2. Pemilihan Sumber Dana
Beberapa alternative yang dapat dipilih adalah :
1) Menggunakan dana intern saja
2) Menggunakan dana ekstern dengan menjual saham
3) Menggunakan dana ekstern dengan mencari pinjaman/kredit
4) Menggunakan dana ekstern dengan menjual saham dan mencari pinjaman
5) Menggunakan dana intern dan ekstern

3. Sumber Dana Intern
Cara yang paling mudah untuk memenuhi kebutuhan dana perusahaan adalah dengan cara mengambil dana yang sudah tersedia. Tapi dana intern ini selalu terbatas. Apabila perusahaan mengalami hal seperti itu pemecahannya dapat dilakukan dengan menggunakan prinsip opportunity cost, yaitu dengan memberikan beban bunga pas asana milik sendiri yang dipaki sendiri.

4. Sumber Dana Ekstern
Sumber dana ekstern dapat berasal dari modal sendiri dan kredit. Kredit dibagi menjadi 2 golongan, yaitu kredit jangka pendek dan kredit jangka panjang.
Kredit Jangka Pendek adalah kredit yang jangka waktunya tidak lebih dari 1 tahun. Yang termasuk kredit jangka pendek yaitu :
Kredit Rekening Koran
Kredit Belening
Kredit Wesel
Kredit Penjual
Kredit Pembeli
Aksep
Kredit Jangka Panjang adalah kredit yang jangka waktunya lebih dari 1 tahun.
Yang termasuk kredit jangka panjang yaitu :
Hipotik
Obligasi
Kredit Bank
Kredit dari Negara lain

5. Optimisasi Modal
Untuk menentukan apakah sebaiknya mengambil kredit jangka pendek atau jamgka panjang, perusahaan harus memperhatikan factor-faktor berikut :
Bunga kredit jangka pendek
Bunga kredit jangka panjang
Bunga simpanan bank
Jangka waktu pemakaian modal
Jangka kritis.
Untuk menentukan jangka kritis, digunakan rumus :
X = Kpj – Bs / Kpd – Bs x 306 hari atau 12 bulan

6. Kredit Lembaga Keuangan
Hal ini harus dibuktikan sengan suatu studi kelayakan (feasibility study) dan syarat lain yang disebut 4C, yaitu :
1) Capital atau modal
Merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi oleh perusahaan
2) Capability
Merupakan kemampuan perusahaan untuk mengangsur atau mengembalikan pinjaman dan bayar bunga.
3) Collateral
Merupakan syarat dimana setiap kredit yang diterima perusahaan harus dijamin dengan harta tetap sekurang-kurangnya bernilai 150% dari jumlah kredit.
4) Character
Dimaksudkan sebagai sifat dari pimpinan perusahaan karena diolah yang bertanggung jawab terhadap pengembalian kredit.

7. Kredit Kelayakan
Kepres No. 14 A dikeluarkan oleh pemerintah dengan tujuan membantu pengusaha golongan ekonomi lemah. Kredit kelayakan diberikan kepada mereka dengan dasar Kepres tersebut. Besarnya kredit sangat terbatas, yaitu 30% dari kontrak kerja .

8. Likuiditas dan Solvabilitas
1. Likuiditas
Merupakan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansialnya setiap saat. Kewajiban yang harus dipenuhi oleh perusahaan ada 2 macam, yaitu :
a. Likuiditas badan usaha yaitu mampu membayar utang-utangnya pada setiap saat ditagih.
b. Likuiditas Perusahaan yaitu mampu membiayai operasi perusahaan sehari-hari.
Untuk menentukan likuiditas,digunakan 2 rumus berikut:
• Current Ratio = Aktiva Lancar / Utang Lancar
• Quick Ratio = Aktiva lancar – Persediaan / Utang lancar
Yang termasuk aktiva lancar yaitu kas, bank, surat berharga, piutang, persediaan barang.

2. Solvabilitas
Merupakan kemampuan perusahaan untuk membayar semua utangnya pada saat perusahaan dilikuiditas/dibubarkan. Untuk menentukan solvabilitas, digunakan rumus :
Solvabilitas = Total Aktiva / Total Utang

3. Rentabilitas
Merupakan kemampuan menghasilkan laba dari sejumlah dana yang dipakai untuk menghasilkan laba tersebut. Rentabilitas ini ini dapat dipakai sebagai alat ukur untuk mengambu\il keputusan tentang masalah financial leverage, yaitu masalah apakah di dalam memenuhi kebutuhan dana perusahaan akan menggunakan modal asing (kredit) ataukah modal sendiri. Ada dua macam rentabilitas, yaitu :

1) Rentabilitas Ekonomis
Rentabilitas Ekonomis merupakan kemampuan untuk menghasilkan laba dari keseluruhan modal, baik modal asing maupun modal sendiri, yang digunakan untuk menghasilkan laba tersebut. Untuk mencari rentabilitas ekonomis, digunakan rumus :
RE = Lk / MA + MS x 100%
Ket :
RE = Rentabilitas Ekonomis
Lk = Laba kotor
MA = Modal Asing
MS = Modal Sendiri

2) Rentabilitas Modal Sendiri
Rentabilitas Modal Sendiri merupakan kemampuan untuk menghasilkan laba dari sejumlah modal sendiri yang digunakan untuk menghasilkan laba tersebut. Rentabilitas Modal Sendiri dicari dengan menggunakan rumus :
RMS = Lb / MS x 100%
Ket :
RMS = Rentabilitas Modal Sendiri
Lb = Laba bersih (sesudah bunga dan pajak)
MS = Mosal Sendiri (modal saham)
D. PASAR SURAT-SURAT BERHARGA DAN PASAR MODAL

1. Saham
Saham perusahaan dapat dibedakan menjadi 2 golongan, yaitu :
a. Saham Biasa (Common Stock)
Saham biasa merupakan bentuk pemilikan tanah tanpa hak istimewa. Artinya, para pemilik akan memperoleh pembagian keuntungan (dalam bentuk dividen) hanya apabila perusahaan memperoleh laba.
b. Saham Preferen (Preferred Stock)
Saham Preferen atau saham dengan preferensi ini merupakan bentuk pemilikandengan hak istimewa. Hak-hak istimewa yang ada pada pemegang sahan preferen adalah :
a. Pembagian dividen yang didahulukan
b. Pembagian dividen kumulatif
c. Pembagian kekayaan yang didahulukan

2. Obligasi
Secara formal obligasi merupakan surat perjanjian utang yang sengaja dikeluarkan oleh perusahaan sebagai salah satu sumber dana ekstern. Sifat-sifat dari obligasi adalah :
• Dapat diperjual-belikan
• Terdapat kewajiban untuk mengembalikan pokok pinjamannya
• Terdapat kewajiban untuk membayar bunga
• Terdapat jangka waktu yang pasti.

Jenis-jenis Obligasi
a. Sesuai dengan pihak yang mengeluarkan :
Obligasi umum, yaitu obligasi yang dikeluarkan oleh pemerintah
Obligasi Perusahaan, yaitu obligasi yang dikeluarkan oleh perusahaan umum, perusahaan, jawatan, dan perseroan terbatas.

b. Sesuai dengan karakter jaminan :
Obligasi tanpa jaminan, seperti income bond dan debenture bond.
Obligasi dengan jaminan
Jaminan yang dapat digunakan antara lain saham, piutang, rumah, tanah, mesin, dan sebagainya.

Selain jenis obligasi tersebut, masih ada lagi jenis yang lain, yaitu :
Coupon bond
Registered bond
Callabel bond
Convertible bond

3. Pasar Modal
Perusahaan yang menjual saham dan obligasi kepada masyarakat (going public), harus memenuhi beberapa perdyratan yang telah ditetapkan pemerintah. Salah satu syaratnya adalah perusahaan yang bersangkutan tidak boleh menjual surat berharga langsung kepada masyarakat, akan tetapi harus melalui lembaga perantara. Lembaga perantara yang ditunjuk adalah PT. Danareksa. PT. Danareksa bertugas mengedarkan dan memasarkan saham-saham dan obligasi yang dikeluarkan oleh perusahaan.

Senin, 08 November 2010

pemasaran bab 7

PENGERTIAN DAN KONSEP PEMASARAN

Pengertian pemasaran
Pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk
merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.
Penciptaan Faedah Bagi Konsumen
Selain pemasaran, kegiatan lain yang dapat menciptakan nilai ekonomi adalah:
• Produksi yang membuat barang-barang
• Konsumsi yang menggunakan barang-barang tersebut
Pemasaran menjadi penghubung antara kedua faktor tersebut. Perusahaan harus dapat
menciptakan faedah (utility) yaitu, kekuatan dari suatu produk atau jasa untuk memuaskan kebutuhan konsumen.
Kegiatan pemasaran dapat menciptakan empat faedah, yaitu:
1. Faedah Waktu
Dapat diciptakan dengan menyediakan produk pada saat konsumen membutuhkan untuk membelinya.
2. Faedah Tempat
Diciptakan dengan menyediakan produk pada tempat yang strategis apabila konsumen ingin membelinya.
3. Faedah Milik
Diciptakan dengan mempersiapkan pemindahan hak milik dari penjual kepada pembeli.
4. Faedah Informasi
Diciptakan dengan memberi informasi tetntang penawaran suatu produk kepada konsumen.
Konsep Pemasaran
Konsep pemasaran adalah sebuah falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan
kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan.
Konsep pemasaran banyak dianut oleh perusahaan modern yang ingin mencapai laba
jangka panjang dengan berorientasi kepada konsumen atau pasar.
Pendekatan Studi Pemasaran
Pemasaran dapat dipelajari dengan mengadakan berbagai macam pendekatan, yaitu:
• Pendekatan serba fungsi (functional approach)
• Pendekatan serba lembaga (institutional approach)
• Pendekatan serba barang (commodity approach)
• Pendekatan serba manajemen (managerial approach)
• Pendekatan serba sistem (total system approach)
Tinjauan satu pendekatan akan menyinggung tinjauan dari pendekatan lainnya.
Pendekatan Serba Fungsi
Fungsi pokok pemasaran adalah:
1. Penjualan
Merupakan tulang punggung kegiatan untuk mencapai pasar yang dituju.
2. Pembelian
Fungsi pembelian bertujuan memilih barang-barang yang dibeli untuk dijual dengan harga, pelayanan dari penjual dan kualitas produk tertentu
3. Pengangkutan
Merupakan fungsi pemindahan barang dari tempat barang dihasilkan ke tempat barang dikonsumsikan.
4. Penyimpanan
Merupakan fungsi menyimpan barang pada saat barang selesai diproduksi sampai
pada saat barang dikonsumsikan. Alasan mengadakan penyimpanan adalah:
a) Produksi bersifat musiman, sedangkan konsumen bersifat terus-menerus
b) Konsumsi bersifat musiman, sedangkan produksi terus-menerus
c) Spekulasi, yaitu dengan membeli dan menimbun barang untuk dijual pada waktu
harga sedang naik.
d) Menyetabilkan harga, membeli dan menimbun barang pada waktu barang melimpah sehingga harganya rendah, kemudian menjualnya pada waktu terdapat kekurangan barang.
e) Penyimpanan memungkinkan pembelian dalam jumlah besar sehingga memungkinkan untuk memperoleh potongan harga.
5. Pembelanjaan
Adalah fungsi mendapatkan modal dari sumber ekstern guna menyelenggarakan
kegiatan pemasaran.
6. Penanggungan Risiko
Adalah fungsi menghindari dan mengurangi risiko yang berkaitan dengan pemasaran
barang. Macam-macam risiko antara lain:
a) Risiko yang ditimbulkan oleh alam
b) Risiko yang ditimbulkan oleh manusia
c) Risiko yang ditimbulkan oleh pasar
Cara-cara yang dapat ditempuh untuk mengurangi risiko adalah:
a) Memperkecil jumlah persediaan barang
b) Mengusahakan fasilitas penyimpanan yang baik dan kuat
c) Mengasuransikan barang-barang yang disimpan
7. Standardisasi dan Grading
Standardisasi adalah penentuan batas-batas dasar dalam bentuk spesifikasi barang-barang hasil manufaktur. Dasar penentuannya adalah:
• Ukuran jumlah (Rim untuk kertas)
• Ukuran kapasitas (1 liter untuk oli)
• Ukuran fisik (4 R untuk ban sepeda motor)
• Ukuran kekuatan (tenaga kuda untuk mesin dan motor)
Grading adalah usaha menggolongkan barang ke dalam golongan standard kualitas yang telah mendapat pengakuan dunia perdagangan. Cara penggolongannya adalah:
• Memeriksa dan menyortir dengan panca indra
• Memeriksa dan menyortir dengan alat
• Memeriksa dan menyortir melalui contoh barang
8. Pengumpulan Informasi Pasar
Dalam fungsi ini termasuk pula pengumpulan dan penafsiran keterangan-keterangan tentang barang.
Kedelapan fungsi tersebut dapat dimasukkan ke dalam tiga macam fungsi, yaitu:
• Fungsi pertukaran
• Fungsi penyediaan
• Fungsi penunjang
Pendekatan Serba Lembaga
Lembaga tersebut adalah :
• Penyedia bahan / supplier
• Produsen
• Perantara dagang
• Perantara agen
• Perusahaan saingan
• Pembeli akhir
Pendekatan Serba Barang
Merupakan suatu pendekatan pada pemasaran yang melibatkan studi tentang
bagaimana barang tertentu pindah dari titik produksi ke konsumen akhir.
Pendekatan Serba Manajemen
Mempelajari pemasaran dengan menitik-beratkan pada pendapat manajer serta
keputusan yang mereka ambil.
Pendekatan Serba Sistem
Sistem pemasaran adalah kumpulan lembaga-lembaga yang melakukan tugas
pemasaran, barang, jasa, ide, orang, dan faktor-faktor lingkungan yang saling memberikan pengaruh dan membentuk serta mempengaruhi hubungan perusahaan dengan pasarnya.

STRUKTUR ORGANISASI PEMASARAN
Sebagai salah satu fungsi pokok dalam perusahaan, pemasaran dipegang oleh manajemen pemasaran yang membawahi sejumlah individu yang dikelompokkan ke dalam sub bagian, yaitu: sub bagian perencanaan pemasaran dan pelayanan staf penunjang dan sub bagian penjualan umum. Masing-masing sub bagian dipegang oleh seorang manajer yang bertanggung-jawab pada manajer pemasaran.

PASAR
Pengertian Pasar
Pasar adalah orang-orang yang mempunyai keinginan untuk puas, uang untuk berbelanja, dan kemauan untuk membelanjakannya
Macam-macam pasar
• Pasar konsumen, pembeli yang membeli barang untuk dikonsumsi
• Pasar industri, individu/organisasi yang membeli barang untuk dipakai lagi
• Pasar penjual, individu/organisasi yang membeli barang untuk dijual lagi
• Pasar pemerintah, pasar dimana terdapat lembaga-lembaga pemerintah
Segmentasi Pasar
Segmentasi pasar adalah kegiatan membagi-bagi pasar yang bersifat heterogen dari suatu produk ke dalam satuan-satuan pasar (segmen pasar) yang bersifat homogen.
MARKETING MIX DAN PRODUK

Pengertian Marketing Mix
Marketing Mix adalah kombinasi dari empat variable atau kegiatan yang merupakan inti dari system pemasaran perusahaan, yakni : produk, struktur harga, kegiatan promosi, dan system distribusi.
Marketing mix tersebut merupakan satu perangkat yang akan menentukan tingkat keberhasilan pemasaran bagi perusahaan; dan semua ini di tujukan untuk memberikan kepuasan kepada segmen pasar atau konsumen yang dipilih.

Pengertian Barang
Barang/produk adalah suatu sifat yang kompleks baik dapat di raba maupun tidak dapat diraba, termasuk bungkus, warna, harga, prestise perusahaan dan pengece, pelayanan perusahaan dan pengecer, yang di terima oleh pembeli untuk memuaskan keinginan atau kebutuhannya.
Penggolongan Barang menurut Tingkat Pemakaian dan Kekongkritannya
1. Barang tahan lama
Barang tahan lama (durable godds) adalah barang-barang yang secara normal hanya dapat di pakai berkali-kali; jadi dapat di pakai untuk jangka waktu yang relative lama.
2. Barang tidak tahan lama
Barang tidak tahan lama (nondurable godds) adalah barang-barang yang secara normal hanya dapat di pakai satu kali saja atau beberapa kali saja, artinya sekali barang itu dipakai akan habis, rusak, atau tidak dapat dipakai lagi.
3. Jasa
Jasa adalah kegiatan, manfaat, atau kepuasaan yang di tawarkan untuk dijual.
Penggolongan Barang menurut Tujuan Pemakaiannya oleh si Pemakai
• Barang konsumsi
• Barang industry

Siklus kehidupan barang ( product Life Cycle)
Siklus kehidupan barang merupakan kehidupan / umur (life cycle) yang terdiri atas beberapa tahap sejak barang diperkenalkan sampai tidak lagi terdapat dipasaran. Tahap-tahap siklus kehidupan barang :
- tahap perkenalan
- tahap pertumbuhan
- tahap kedewasaan
- kejenuhan
- tahap kemunduran.

Merk
Merk / brand merupakan suatu nama, istilah simbul, atau disain ( rancangan), atau kombinasinya yang dimaksudkan untuk member tanda pengenal barang atau jasa dari seorang penjual atau sekelompok penjual dan untuk membedakannya dari barang-barang yang dihasilkan oleh pesaing.


SALURAN PEMASARAN
Pengertian saluran Distribus
Saluran distribusi untuk suatu barang adalah saluran yang digunakan oleh produsen untuk menyalurkan barang tersebut dari produsen sampai ke konsumen atau pemakai industry.
Adapun lembaga-lembaga yang ikut mengambil bagian dalam penyaluran barang ini adalah : produsen, perantara, dan konsumen akhir atau pemakai industry.
Alternative Saluran Distribusi untuk Barang Konsumsi dan Barang Industri
Perantara adalah individu lembaga bisnis yang beroperasi di antara produsen dan konsumen atau pembeli industry. Adapun macam-macam perantara yang ada adalah :
- Pedang besar
- Pengecer
- Agen

Adapun macam-macam saluran distribusi yang ada membedakan antara saluran distribusi untuk barang konsumsi dengan saluran distribusi untuk barang distribusi. Saluran 1 sampai dengan 5 merupakan saluran distribusi untuk barang komsumsi, sedangkan saluran 6 sampai dengan 9 merupakan saluran distribusi untuk barang industry. Pedagang besar untuk barang industry sering disebut sebagai distributor industry.
• Saluran 1. Bentuk saluran distribui yang paling pendek dan sederhana adalah saluran distribusi dari produsen ke konsumen, tanpa menggunakan perantara.
• Saluran 2. Seperti halnya dengan saluran 1, saluran ini juga di sebut sebagai sebagai saluran distribusi langsung. Disini, pengecer besar langsung melakukan pembelian pada produsen.
• Saluran 3. Saluran distribusi semacam ini banyak di pakai oleh produsen barang konsumsi, dan dinamakan sebagai saluran distribusi iradisional.
• Saluran 4. Dalam saluran distribusi, produsen sering menggunakan agen sebagai perantara untuk menyalurkan barangnya kepada pedagang besar yang kemudian dijual ke toko-toko kecil.
• Saluran 5. Di sini, produsen memiih agen (agen penjual atau agen pabrik) sebagai penyalurnya.
• Saluran 6. Saluran distribusi barang industry dari produsen ke pemakai industry ini merupakan saluran yang paling pendek, dan disebut sebagai saluran distribusi langsung.
• Saluran 7. Produsen barang-barang jenis perlengkapan operasi dan perlengkapan ekstra kecil dapat menggunakan distributor industri untuk mencapai pasarnya.
• Saluran 8. Saluran distribusi ini dapat di pakai oleh perusahaan dengan pertimbangan antara lain bahwa unit penjualannya terlalu kecil untuk di jual secara langsung.
• Saluran 9. Biasanya saluran distribusi semacam ini dipakai oleh produsen yang tidak memiliki departemen pemasaran.
Saluran distribusi Ganda

Adanya saluran distribusi ganda ini dapat menciptakan system saluran yang bersaingan dari satu produsen. Di samping itu, produsen tidak perlu menggantungkan kegiatan penyaluran pada satu penyalur atau penyalur tertentu. Produsen juga lebih leluasa untuk mencapai konsumen akhir dengan mendirikan took pengecer sendiri.
Perantara saluran

Adapun jenis-jenis perantara :
• Pedagang Besar
Pedagang besar merupakan salah satu lembaga saluran yang penting, terutama untuk menyalurkan barang konsumsi.
• Pengecer
Pedagang eceran ini meliputi semua kegiatan yang berhubungan secara langsung dengan penjualan barang atau jasa kepada konsumen akhir untuk keperluan pribadi (bukan untuk keperluan bisnis).
• Agen
Adapun jenis-jenis agen yang ada antara lain :
- Agen penjualan, yang mempunyai tugas utama mencarikan pasar bagi produsen
- Agen pembelian, yang mempunyai tugas utama mencarikan penyedia/supplier bagi para pembeli.
- Agen pengangkutan, yang mempunyai tugas utama menyampaikan barang dari penjual kepada pembelinya.

Jumlah perantara dalam Saluran
Dalam hal ini, produsen mempunyai tiga alternatife yang dapt ditempuh, yaitu :
1. Distribusi intensif
Distribusi intensif merupakan suatu strategi yang di gunakan oleh perusahaan dengan menggunakan sebanyak mungkin penyalur (terutama pengecer) untuk mencapai konsumen, agar kebutuhan mereka cepat terpenuhi.
2. Distribusi selektif
Distribusi selektif merupakan suatu strategi yang di gunakan oleh perusahaan dengan menggunakan sejumlah pedagang besar dan atau pengecer yang terbatas dalam daerah geografis tertentu.
3. Distribusi ekslusif
Distribusi ekslusif merupakan suatu strategi yang di gunakan oleh perusahaan dengan hanya menggunakan satu pedagang besar atau pengecer di daerah pasar tertentu.
Distribusi fisik
Pada pokoknya, dua masalah penting yang terdapat dalam kegiatan distribusi fisik ini adalah :
1) Pengangkutan
Pengangkutan dapat di artikan sebagai pemindahan barang melalui suatu jalan atau jalur yang mengambil tempat di antara lembaga-lembaga saluran, atau antara lembaga saluran dengan konsumen.
2) Penyimpanan
Seperti halnya dengan pengangkutan, masalah penyimpanan ini sering memerlukan pemikiran tersendiri lebih-lebih bagi perusahaan yang tidak mempunyai fasilitas penyimpanan sendiri.



PENENTUAN HARGA
Arti dan pentingnya harga
Harga merupakan sejumlah uang ( ditambahkan beberapa barang kalau mungkin) yang di butuhkan untuk mendappatkan sejumlah kombinasi dari barang beserta pelayanannya.
Penentuan harga ini merupakan salah satu keputusan yang penting bagi manajemen. Harga yang ditetapkan harus dapat menutupi semua ongkos, atau bahkan lebih dari itu, yaitu mendapatkan laba.
Factor-faktor yang mempengaruhi tingkat harga
Dalam kenyataan, tingkat harga yang terjadi dipengaruhi, oleh beberapa factor, seperti :
- kondisi perekonomian
- penawaran dan permintaan
- elastisitas permintaan
- persaingan
- biaya
- tujuan manajer
- pengawasan pemerintah
Metode-metode penetapan harga
Ada dua pendekatan pokok dalam penentuan harga jual, yaitu :
1) Penetapan Harga Biaya Plus ( cost-plus pricing method)
Harga jual produk itu dapat dihitung dengan rumus :
BIAYA TOTAL + MARGIN = HARGA JUAL
2) Penetapan Harga Mark-Up (mark-up pricing method)
HARGA BELI + MARK UP = HARGA JUAL
3) Penetapan Harga Break-even (break-even pricing)
BIAYA TOTAL = BIAYA TETAP + BIAYA VARIABEL
4) Penetapan Harga dalam Hubungannya dengan Pasar
Dalam hal ini, penentuan harga tidak di dasarkan pada biaya, tetapi justru harga yang menentukan biya bagi perusahaan.


Politik Penetapan Harga
Beberapa politik penetapan harga :
1) Penetapan harga psikhologis
Kebijaksanaan ini biasanya di gunakan untuk penjualan barang pada tingkat pengecer.
2) Price lining
price lining ini lebih banyak di gunakan oleh pengeceri dari pada pedagang besar atau produsen.
3) Potongan harga
Potong (discount) merupakan pengurangan dari harga yang ada.
4) Penetapan Harga Geografis
Di sini penjual harus mempertimbangkan ongkos angkut atau ongkos kirim untuk barang-barang yang di sampaikan kepada pembeli.

PROMOSI DAN PERIKLANAN
A. Promosi
Promosi merupakan salah satu variabel marketing mixyang digunakan oleh perusahaan untuk mengadakan komunikasi dengan pasarnya. Beberapa kegiatan yang ada dalam promosi da empat, yakni :
B. Periklanan
Periklanan adalah komunikasi non-individu, dengan sejumlah biaya, melalui berbagai media yang dilakukan oleh perusahaan, lembaga non-laba, serta individu-individu. Adapun masalah-masalah, yakni :
• Tujuan Periklanan, menjual atau meningkatkan penjual barang atau jasa.
• Jenis Periklanan, periklanan digolongakan menjadi dua, yakni : periklanan barang(product advertising), periklanan kelembagaan(Institusional advertising).
• Media Periklanan, jenis-jenis media tersebut adalah : Surat kabar, majalah, radio, televisi, pos langsung.
• Biro Periklanan, merupakan lembaga bisnis yang berdiri sendiri, yangmengkhususkan kegiatan dibidang perencanaan.
PERSONALSELLING, PROMOSI, PENJUALAN, DAN PUBLISITAS
A. Personal Seling
Personal Seling adalah interaksi antara individu, saling bertemu muka yang ditunjukan untuk menciptakan, memperbaiki, menguasai, atau mempertahankan hubungan pertukaran yang saling menguntungkan dengan pihak lain. Materi yang dibahas di personal seling, yakni :
1. Proses Personsl Selling, tahap yang perlu dalakukan dalam proses personal seling, yakni : persiapan sebelum penjualan, penentuan lokasi pembeli potensial, pendekatan pendahuluan, melakukan penjualan, pelayanan sesudah penjualan.
2. Jenis Tugas Penjualan dan Salesman, jenis tugas-tugas penjualan beserta salesmannya, yakni : Trade sellingdan merchandising salesman, missionary selling dan detailman, technical selling dan sales engineer, new business selling dan pioneer product salesman.
B. Promosi Penjualan
Promosi penjualan, merupakan kegiatan tersebut dapat digunakan mendukung kegiatan promosi yang lain.
C. Publisitas
Publisitas merupakan salah satu kegiatan promosi yang dilakukan melalui suatu media.

disain dan perilaku organisasi bab 5

PENGERTIAN ORGANISASI
• Pengertian Organisasi
Dalam berbagai kegiatan, kita akan mengaitkan dengan organisasi. Tim olahraga, organisasi sosial, kelompok keagamaan, sampai aktifitas pekerjaan semuanya berorganisasi. Segala keberhasilan sebuah perusahaan juga bergantung pada organisasi. Adanya struktur yang mapan sangat diperlukan untuk menjamin agar rencana manajer dapat dilaksanakan.
Intinya organisasi adalah suatu proses tersusun yang orang-orangnya berinteraksi untuk mencapai tujuan.
Manejer harus menyusun suatu struktur organisasi formal yang orang-orang serta sumber-sumber fisiknya dipersiapkan dengan baik untuk melaksanakan rencana dan mencapai tujuan keseluruhan. Definisi organisasi itu mencangkup tiga elemen pokok, yaitu : (1) interaksi manusia, (2) kegiatan mengarah pada tujuan, dan (3) struktur.
Jika suatu perusahaan itu tumbuh, kebutuhan akan organisasi semakin meningkat. Dengan semakin besarnya perusahaan, kiranya semakin diperlukan adanya spesialisasi dan jumlah karyawan yang lebih banyak. Banyaknya personalia dengan spesialisasi yang ada tidak memungkinkan bagi seorang untuk menangani seluruh kegiatan. Kerena manejer menghadapi jumlah karyawan yang besar dengan spesialisasi, maka diperlukan adanya organisasi formal.

ORGANISASI FORMAL
Organisasi formal merupakan sistem tugas, hubungan wewenang tanggung jawab, dan pertanggung jawaban yang dirancang oleh manejemen agar pekerjaan dapat dilakukan.
Organisasi formal menawarkan bidang-bidang tetap (relatif) yang masing-masing orang bekerja pada bidang tanggung jawabnya sendiri. Pada saat yang sama, tentunya, pekerjaan yang dilakukan oleh setiap orang itu menjadi bagian dari tugas yang lebih besar yang harus diselesaikan secara keseluruhan oleh perusahaan. Beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam penyusunan stuktur organisasi formal adalah (1) wewenang, (2) tanggung jawab, (3) pertanggungjawaban, (4) delegasi, dan (5) koordinasi.

ORGANISASI INFORMAL

Organisasi informal adalah suatu jaringan hubungan pribadi dan sosial yang mungkin tidak dilakukan atas dasar hubungan wewenang formal.
Organisasi informal terjadi dalam semua perusahaan karena adanya interaksi manusia, dan orang akan selalu berinteraksi serta membentuk keakraban. Para manajer sering menghendaki untuk menjauhkan organisasi informal. Hal ini dapat bertentangkan dengan perintah-perintah formal , mendapatkan cara yang tidak dapat diterima dalam pelaksanaan tugas, atau dapat menimbulkan perubahan-perubahan dari apa yang sedang dilaksanakan.
Komunikasi yang terjadi dalam organisasi informal berjalan dengan cepat dari mulut ke mulut. Sistem komunikasi ini disebut sistem tanaman rambat. Informasi tersebut dapat menjadi berlebihan, kurang tepat, kurang terpercaya,atau dapat juga dipercaya.

SENTRALISASI VS DESENTRALISASI

Istilah sentralisasi dan desentralisasi sering dipakai dalam manajemen.
Organisasi yang disentralisir
Sebuah perusahan yang mengambil kebijakan menempatkan wewenang pengambilan keputusan utama dan pengendalian di tangan beberapa eksekutif puncak disebut organisasi manejemen yang disentralisir.
Organisasi yang didesentralisir
Manajemen yang didesentralisir merupakan suatu usaha sistematis untuk mendelegasikan kepada jenjang bawah semua wewenang kecuali yang harus dilaksanakan pada jenjang tertinggi. Beberapa perusahaan mendesentralisir pengambilan keputusannya karena mengetahui bahwa kondisi dari pabrik ke pabrik berbeda. Karyawan disetiap pabrik mengetahui bahwa kegiatannya lebih baik dari pada organisasi yang disentralisir.

STRUKTUR ORGANISASI DAN PENYUSUNANNYA

Setiap organisasi akan lebih dulu memusatkan perhatian pada kegiatan-kegiatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan. Manajemen menganalisis jabatan-jabatan yang dilakukan. Kemudian, orang dengan minat dan kualifikasi tertentu ditarik untuk memegang jabatan. Koordinasi tentang kegiatan setiap karyawan merupakan tanggung jawab penting yang lain dari manajemen, karena mereka harus kompak jika ingin perusahaan beroperasi secara lancar. Karyawan harus tahu apa yang diharapkan dari pekerjaan, siapa atasannya, dan bagaimana pekerjaan itu cocok dengan struktur organisasi keseluruhan, semuanya diharapkan untuk membentuk angkatan kerja yang loyal dan harmonis.

PEMBENTUKAN STRUKTUR ORGANISASI

Struktur organisasi formal didasarkan pada analisa dari tiga elemen kunci setiap organisasi, yaitu :
1. Interaksi kemanusian
2. Kegiatan yang terarah ke tujuan
3. Struktur
Tujuan sebuah perusahaan yang berupa menyediakan barang yang berkualitas baik dengan harga bersaing kepada konsumen tidak dapat manjabarkan kondisi peralatan produksi yang harus diperiksa secara teratur dan diperbaiki jika terjadi kerusakan. Tujuan perusahaan sering bersifat luas dan tidak memberi ciri kegiatan kerja secara individual. Akibatnya, tujuan-tujuan itu harus dipecah kedalam tujuan-tujuan khusus untuk setiap karyawan dalam perusahaan.


Hierarki tujuan
Hierarki tujuan organisasi berlingkup dari tujuan perusahaan keseluruhan sampai tujuan-tujuan khusus yang ditetapkan masing-masing perusahaan.
Tujuan yang lebih luas menyangkut kemampulabaan, penjualan, pangsa pasar, dan jasa dipecah kedalam tujuan-tujuan untuk masing-masing divisi, masing-masing pabrik, masing-masing departemen, masing-masing kelompok kerja, dan masing-masing karyawan individual.
Departementalisasi
Pembentukan struktur organisasi dimulai dengan penganalisisan kegiatana-kegiatan utama organisasi. Di kebanyakan perusahaan, kegiatan ini berupa produksi, pemasaran, pembelanjaan, dan personalia. Masing-masing kegiatan ditugaskan ke departemen atau bagian yang berbeda dalam perusahaan termasuk manejer dan perusahaannya.
Wewenang dan tanggung jawab
Dengan tumbuhnya organisasi, manejer harus menugaskan sebagian kegiatannya kepada bawahan agar dapat mencurahkan waktunya pada fungsi-fungsi manajerial. Tindakan menugaskan kegiatan bawahan ini disebut pendelegasian.
Dalam pendelegasian kegiatan, manajer memberikan tanggung jawab kepada bawahan untuk melaksanakan tugas-tugas yang ditugaskannya. Disamping tanggung jawab, bawahan juga diberi wewenang yang sepadan dengan tanggung jawab tersebut. Setelah melakukan tugas sesuai dengan wewenang dan tanggung jawabannya, bawahan harus memberikan pertanggung jawaban kepada atasannya.
Menjamin komunikasi yang efektif
Komunikasi merupakan tugas yang relatif sederhana bagi organisasi kecil. Sering komunikasi itu berupa tatap muka, dan perintah yang kurang jelas dapat diperbaiki dengan pembicaraan secara personal. Akan tetapi masalah komunikasi ini semakin banyak dengan tumbuhnya organisasi.
Menghindari pertumbuhan organisasi yang tidak perlu
Dengan meningkatnya kekomplekan dan ukuran organisasi muncul kecenderungan untuk menambah personalia atasan dan spesialis. Kecendurungan ini bersifat alami seperti yang dapat rentang pengendalian mereka terbatas. Akan tetapi, perencana organisasi harus yakin bahwa jenjang manajer baru dan beberapa penasihat teknis sangat diperlukan,
BENTUK-BENTUK ORGANISASI
Organisasi garis
Kebaikan :
• Adanya kesatuan dalam pimpinan dan perintah
• Pimpinan dapat lebih cepat dalam mengambil keputusan, sebab tidak perlu membicarakan dengan orang lain
• Pimpinan dapat lebih cepat dalam meberikan perintah, sebab perintah tersebut dapat diberikan langsung pada bawahan
• Menghemat biaya, sebab pengawasan dari berbagai kegiatn hanya dilakukan seorang saja
Keburukan :
• Sering terdapat birokrasi yang menghambat jalannya perusahaan
• Tidak ada spesialisasi menyebabkan tugas yang berat bagi para petuga sehingga kurang efisien
• Kurangnya kerjasama di antara masing-masing bagian
Organisasi garis dan staf
Kebaikan :
• Pimpinan lebih leluasa dalam memberikan saran terhadap tugas khusus diluar bagiannya
• Staf dapat membantu untuk mengatasi berbagai persoalan sehingga akan memperingan pekerjaan dan meningkatkan efisiensi kerja
• Staf dapat mendidik para petugas
• Adanya kesatuan dalam pimpinan sehingga meciptakan aliran kekuasaan dengan jelas
Keburukan :
• Kadang-kadang staf tidak meberi saran tetapi perintah, sehingga dapat menimbulkan pertentangan dengan manajer yang bersnagkutan
• Dalam, menimbulkan anggapan pada petugas untuk lebih percaya kepada staf dari pada atasannya
• Staf dapat ikut disalahkan apabila saran yang diberikan tidak memperoleh hasil

Organisasi fungsional
Dalam organisasi fungsional, masing-masing manajer adalah seorang spesialis atau ahli dan masing-masing bawahan/pekerja mempunyai beberapa pimpinan. Bentuk ini lebih menekankan pada pembagian fungsi. Oleh karena itu bentuk ini sulit dan jarang sekali dipakai.
a. Kebaikan Organisasi Fungsional
Masing-masing fungsi dipegang oleh orang yang ahli dalam bidangnya, sehingga terdapat keserasian antar tugas dan keahliannya, tugas para manjer menjadi lebih ringan.
b. Keburukan Organisasi Fungsional
Membingungkan para pekerja, tidak ada hubungan garis secara langsung dengan atasan. Kesulitan-kesulitan yang timbul tidak dapat secara cepat diatasi, kurangnya koordinasi sering menimbulkan perselisihan diantar para manjer.

Organisasi Komite
Komite sering dilakukan untuk mengumpulkan pendapat tentang berbagai kegiatan
dalam perusahaan. Untuk membentuk komite harus memperhatikan syarat-syarat berikut ini :
1. Suasananya santai dan bersifat informal
2. Semua anggota komite ikut ambil bagian dalam membicarakan tugas-tugasnya
3. Komite mengetahui tentang tugas-tugas yang dibebankan kepadanya
4. Masing-masing anggota komite bersedia mendengarkan pendapat anggota yang lain
5. Keputusan diambil secara konsensus
6. Masing-masing anggota bebas mengemukakan pendapat
7. Ketua komite tidak mempunyai kekuasaan atas yang lain

Organisasi Matriks
Organisasi matrik, juga disebut organisasi manajemen proyek, dapat didefinisikan
sebagai struktur organisasi dimana para spesialis dari bagian-bagian yang berbeda disatukan untuk mengerjakan proyek khusus. Dalam organisasi seperti itu beberapa anggota organisasi memberikan laporan kepada dua atasan, bukannya satu atasan seperti bentuk yang tradisional.

PERILAKU KEORGANISASIAN
Prediktor-prediktor penting dalam organisasi kerja meliputi kelompok kerja, motivasi,
sikap pekerjaan, dan kepemimpinan.
Kelompok Kerja
Kelompok kerja merupakan sekumpulan karyawan yang secara bersama-sama
mempunyai pekerjaan serupa (umum) dan melihat diri mereka sebagai satu kelompok. Kelompok tersebut dapat mengisi kebutuhan para anggotanya, kebutuhan-kebutuhan itu dapat berupa: (1) kebutuhan berkomunikasi, (2) kebutuhan mempertahankan harga diri dan kepentingan ekonomi, serta (3) kebutuhan akan perlindungan. Keanggotaan dalam berbagai kelompok akan bergantung pada banyak hal, yaitu: (1) keakraban satu sama lain, (2) kepentingan bersama, (3) pekerjaan serupa, dan (4) persahabatan.

Motivasi
Motivasi merupakan motif intern yang menyebabkan orang berperilaku seperti yang
mereka lakukan. Karyawan dapat dimotivasi untuk bergabung dalam sebuah kelompok kerja jika mereka merasa bahwa kebutuhan pribadinya dapat lebih terpenuhi denagan cara seperti itu.
Jenjang Kebutuhan Karyawan
Teori motivasi dari Abraham H. Maslow (seorang ahli psikolog) menekankan dua ide
dasar yaitu:
1. Orang mempunyai banyak kebutuhan, tetapi hanya kebutuhan-kebutuhan yang belum terpenuhi saja yang dapat mempengaruhi perilaku manusia
2. Kebutuhan manusia dikelompokkan dalam sebuah hierarki kepentingan. Jika satu kebutuhan terpenuhi, kebutuhan lain yang tingkatannya lebih tinggi akan muncul dan memerlukan pemuasan
Kebutuhan pertama yang harus dipenuhi adalah kebutuhan fisiologis, seperti rasa lapar, haus, dan lelah. Setelah kebutuhan dasar terpenuhi, baru kemudian orang berusaha memenuhi kebutuhan yang berjenjang lebih tinggi, demikian seterusnya sampai kebutuhan paling tinggi terpenuhi, yaitu kebutuhan akan perwujudan diri.



Perkembangan teknologi telah menyebabkan penggunaan mesin dan peralatan otomatis yang lebih besar. Kecenderungan ke arah yang lebih otomatis di bidang manufaktur dan pertanian lambat laun akan mendapat tantangan dari serikat buruh, karena mereka merasa bosan dan tidak memperoleh kesempatan untuk menggunakan keterampilannya.

Kepemimipinan
Dalam perusahaan, kepemimipinan berkaitan dengan pengarahan kepada karyawan
untuk melakukan pekerjaan. Manajer yang baik pasti akan mendapatkan hasil pekerjaan lebih banyak dari bawahannya dengan sikap sebagai pemimipin yang baik. Untuk mengetahui gaya kepemimipinan yang sesuai, mereka tidak hanya melihat posisinya sebagai manjer yang menghendakinya segalanya telah dilakukan, tetapi mereka harus pula belajar bekerja dalam struktur yang ada secara efektif.