Minggu, 17 Oktober 2010

MANAJEMEN DAN ORGANISASI MK PENGANTAR BISNIS

Bab 4
MANAJEMEN DAN ORGANISASI
PENGERTIAN MANAJEMEN
• Arti dan Fungsi Manejemen
Manejemen adalah ilmu dan seni merencenakan, mengorganisasi, mengarahkan, mengkoordinasiakan serta mengawasi tenaga manusia dengan bantuan alat-alat untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Fungsi dari manejemen ;
1. Perencanaan
2. Pengorganisasi
3. Pengarahan
4. Pengkoordinasian
5. Pengawasan
Mekanisme kerja dari fungsi-fungsi tersebut dimulai dengan adanya keinginan dan kebutuhan serta informasi. Adanya keinginan dan kebutuhan mendorong seseorang untuk melakukan suatu kegiatan. Maksud tersebut akan lebih mendorong seseorang untuk dilakukan bilamana telah tersedia sejumlah informasi.



Setiap kegiatan yang dilakukan oleh seorang atau sebuah lembaga tentu mempunyai tujuan, dan untuk mencapai tujuan tersebut patutlah dibuat perencanaan telebih dahulu.
Setelah perencanaan tersbut disusun, baru ditetapkan siapa yang akan melakukan, bagaimana pembagian kerjanya, bagaimana wewenang, tanggung jawab serta penanggung jawab masing-masing kegiatan. Mereka (pelaksana organisasi) terdiri atas orang-orang yang berbeda-beda. Meskipun sudah diorganisir didalam suatu wadah organisasi, belum tentu kegiatan searah dengan yang lain. Oleh karena itu perlulah diadakan pengarahan agar masing-masing bersedia menyumbangkan tenaganya semaksimal mungkin untuk mencapai untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Jadi untuk mencapai tujuan harus ada kegiatan, dalam mana kegiatan-kegiatan yang sama disatukan di dalam suatu wadah yang disebut fungsi. Tentu saja fungsi yang dilakukan banyak dan memiliki tujuan yang berbeda-beda. Oleh karena itu fungsi-fungsi yang berebeda-beda ini perlu dikoordinasikan sekedemikian rupa, agar supaya tidak terdapat kontradiksi antara fungsi yang satu dengan yang lainnya untuk menuju kepada sasaran yang sama.
Sebuah rencana yang sudah ditetapkan sekarang dimaksudkan untuk dilaksanakan pada waktu-waktu mendatang. Karna waktu mendatang tidak tahu pastinya dan akan menimbulkan ketidak pastian sehingga berakibatnya penyimpangan, sehingga hasil kerja tidak sesuai dengan perencanaan. Untuk menjaganya agar tidak menyimpang jauh dari pelaksanaan, maka perlulah diadakan pengawasan/pengendalian.
• Jenjang Manejemen
Perusahaan besar biasanya memiliki setidaknya tiga jenjang manejemen. Ketiganya yaitu manejemen puncak atau manejemen eksekutif, manejemen madya atau manejemen administrasi, dan manejemen operasional atau manejemen operasional atau manejemen supervisor.
a) Manejemen puncak
Jenjang tertinggi dimana sering disebut maneger senior atau eksekutif kunci, biasanya mempunyai berbagai pengalaman yang banyak. Meliputi dewan direktur, direktur utama, atau CEO, dan pimpinan lain. Manejemen ini bertugas menyusun rencana umum perusahaan dan mengambil keputusan-keputusan penting tentang hal-hal seperti penggabungan (merger), produk baru, dan pengeluaran saham.
b) Manejemen Madya
Jenjang selanjutnya, yang mempunyai tanggung jawab dalam penyusunan rencana operasi yang melaksanakan rencana-rencana umum dari manejemen puncak. Biasanya meliputi manejer pabrik atau manejer divisi.
c) Manejemen Opersional
Jenjang manejemen terendah, yang tugasnya menyangkut pelaksansaan rencana yang telah dibuat. Bagiannya dinamakan supervisor garis pertama, karena mereka brtanggung jawab melakukan supervise kepada para karyawan yang mengerjakan kegiatan harian.

• Sekolah-Sekolah tentang Pemikiran Manejemen
a) Sekolah klasik
Sekolah klasik berawal dengan adanya formasi perusahaan-perusahaan besar. Banyak dari literatur klasik ditulis antara perang dunia I dengan perang dunia II. Teori klasik mendefinisikan manajemen menurut tugas yang dilakukan oleh para manajer. Sekolah klasik telah memberikan saran tentang fungsi-fungsi manajemen primer, yaitu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian.\
b) Sekolah perilaku
Sekolah perilaku yang juga disebut leadership, human relations, atau behavioral sciences school of management, telah menjadi popular dalam tahun 90an. Sekolah ini memusatkan perhatian pada aspek kemanusiaan dari manejemen dan menekan kebutuhan bagi para manager untuk memahami manusia. Para manager itu harus tau bagaimana memotivasi bawahan yang ia pimpin.
c) Sekolah Ilmu Manejemen
Tidak seperti sekolah klasik, yang mengidentifasikan tugas-tugas manejemen, sekolah ilmu manejemen ini melibatkan mametik dan statistik. Model-model matematis digunakan untuk menyelesaikan masalah-masalah operasional perencanaan dan pengendalian. Ilmu manejemen merupakan suatu pendekatan kuantitatif yang memberikan alat untuk menyelesaikan masalah-maslah bisnis.

d) Analisis sistem
Analisis sistem menawarkan suatu alat untuk melihat kegiatan intern dan ekstern perusahaan. Analisis sistem ini berkaitan dengan masalah-masalah yang melibatkan semua komponen secara bersamaan. Misalnya mengambil keputusan tentang harga yang memerlukan pertimbangan menyangkut pengaruh pada kesan produk, penjualan unit, jaringan distribusi, dan seterusnya.
e) Manejemen hasil
Menejemen hasil memusatkan pada hasil dari sebuah usaha, bukan perilaku pada karyawan. Hasil yang dibuat oleh manager atau karyawan merupakan hal penting, bukannya seberapa besar kesibukannya.

PERENCANAAN

Perencanaan merupakan awal berjalannya kegiatan atau fungsi-fungsi manejemen. Bentuk-bentuk perencanaan :
a) Tujuan
Tujuan merupakan suatu sasaran dimana kegiatan itu ditawarkan, dan diusahakan untuk sedapat mungkin dicapai dalam jangka waktu tertentu.
b) Kebijakan
Kebijakan adalah suatu pernyataan atau pengertian untuk menyalurkan pikiran dalam mengambil keputusan terhadap tindakan untuk mencapai tujuan.
c) Strategi
Strategi merupakan tindakan penyesuaian dan rencana yang telah dibuat.
d) Prosedur
Prosedur merupakan rangkaian tindakan yang akan dilaksanakan untuk eaktu mendatang.
e) Aturan
Aturan adalah suatu tindakan yang spesifik dan merupakan bagian dari prosedur.



f) Program
Program merupakan campuran antara kebijakan prosedur, aturan dan pemberi tugas yang disertai dengan suatu anggaran (budget), semua ini akan menciptakan adanya tindakan.

PENGOOGANISASIAN

Pengorganisasian merupakan usaha untuk menyusun komponen-komponen poko sedemikian rupa, sehingga dapat dipakai sebagai sarana untuk mencapai tujuan. Fungsinya sebagai proses menciptakan hubungan antara berbagai fungsi, personalia dan dan fakto-faktor fisik agar semua pekerja yang dilakukan dapat bermanfaat serta terarah pada suatu tujuan.

PENGARAHAN

Pengarahan merupakan aspek hubungan manusiawi dalam kepemimpinan yang mengikat para bawahan untuk mengikat para bawahan untuk bersedia mengerti dan menyumbangkan tenaganya secara efektif serta efisien untuk mencapai tujuan.
Pengarahan dapat ditunjukan melalui : orientasi, perintah, delegasi wewenang. Dalam peritah ada tiga bentuk yaitu perintah umum atau khusus , perintah lisan atau tertulis, dan perintah formal atau non formal.

PENGKOORDINASIAN

Adanya berbagai pendapat yang berbeda diantara masing-masing individu dalam organisasi akan mempengaruhi keputusan yang akan diambil. Pendapat-pendapat tersebut perlu diselaraskan dengan mengadakan koordinasi agar mendapatkan keputusan agar kegiatan berjalan dengan baik, dan hubungan tetap harmonis.


PENGAWASAN

Pengwasan merupakan kegiatan terakhir dari fungsi-fungsi manejemen. Dengan pengawasan dengan membandingkan segala suatu yang telah dijalankan dengan standart atau rencananya, serta melakukan perbaikan-perbaikan bilamana terjadi penyimpangan. Jadi, dengan pengawasan dapat mengukur seberapa jauh hasil yang telah dicapai sesuai dengan apa yang telah direncanakan.
Langkah-langkah pengawasan :
• Meciptakan standart, standart merupakan criteria untuk mengukur hasil pekerjaan yang sudah dilakukan.
• Membandingkan kegiatan yang dilakukan untuk mengetahui sampai beberapa jauh adanya penyimpanan yang telah terjadi.
• Melakukan tindakan koreksi, sebagai hasil akhir harus ada pengoreksikan, sehingga dapat menjadi pelajaran untuk memperbaiki atau menambah kualitas hasil.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar